Momen Nataru Usai, Harga Kepokmas di Kabupaten Semarang Kembali Normal

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq

 Aktivitas pedagang berbagai komoditas pokok masyarakat di Pasar Babadan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Aktivitas pedagang berbagai komoditas pokok masyarakat di Pasar Babadan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. | Foto: Bowo Pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Harga komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terpantau stabil. Sejumlah komoditas yang sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru) beberapa waktu lalu mengalami kenaikan harga, kini telah kembali normal.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Heru Cahyono mengungkapkan, seiring dengan normalnya permintaan masyarakat, kondisi harga kepokmas di sejumlah pasar tradisional juga  berangsur normal.

Menurutnya, kebutuhan masyarakat untuk menyambut Natal dan momentum pergantian tahun beberapa waktu lalu memang meningkat, hingga harga berbagai komoditas kepokmas secara psikologis juga ikut terpengaruh. Di satu sisi, peningkatan kebutuhan juga harus diimbangi dengan pasokan yang mencukupi.

"Namun dengan normalnya kembali permintaan pasar serta pasokan barang yang masih mencukupi, semuanya (harga komoditas kepokmas) di pasar berbagai tradisional di Kabupaten Semarang juga berangsur normal kembali,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (16/1/2023).

Ia mengatakan, beberapa komoditas yang secara psikologis ikut terpengaruh antara lain minyak goreng kemasan yang harganya mencapai Rp 15 ribu per liter, di pekan pertama Januari 2023 kembali turun menjadi Rp 13.500.

Kemudian telur ayam yang mencapai Rp 30 ribu per kilogram, kini sudah turun di harga berkisar Rp 26 ribu hingga Rp 27 ribu per kg.

“Sekali lagi, tingginya permintaan masyarakat untuk menyambut momentum hari besar keagamaan dan liburan akhir tahun lalu memang mempengaruhi harga sejumlah komoditas, namun setelah momentum tersebut berlalu, semuanya kembali normal,” tegasnya.

Di lapangan, penurunan harga sejumlah komoditas juga diakui para pedagang, baik di Pasar Bandarjo Ungaran, maupun Pasar Babadan. Bahkan selama sepekan terakhir harga kepokmas terpantau stabil di kedua pasar tradisional besar di Kabupaten Semarang ini.

Saat ini, harga telur di Pasar Bandarjo berkisar antara Rp 27 ribu hingga Rp 27.500 per kg, pun demikian di Pasar Babadan. Sebab harga telur ayam dari pemasok hanya Rp 26 ribu per kg.

Sehingga, harga di tingkat konsumen Rp 27.500 per kg. “Artinya, untuk komoditas telur ayam ini para pedagang hanya mengambil margin keuntungan sebesar Rp 1.500 per kg,” jelas Masduki (48), salah seorang pedagang di Pasar Babadan.

Sedangkan untuk komoditas beras harga saat ini rata-rata mencapai kisaran Rp 63 ribu hingga Rp 65 ribu per kemasan lima kg. Jika dibandingkan dengan harga menjelang akhir tahun lalu, sudah ada selisih Rp Rp 2.000 hingga Rp 3.000 lebih murah.

Untuk harga bawang putih, saat ini di level Rp 27 ribu per kg dan dan bawang merah mencapai Rp 40 ribu per kg. “Khusus untuk bawang merah, harga ini memang sedikit mengalami kenaikan dibanding sebelum Nataru lalu,” ujarnya.

Terkait


Pedagang Pasar Senen Sebut Harga Cabai, Bawang, Hingga Daging Merangkak Naik

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tasikmalaya Diklaim Terkendali

Malaysia Alokasikan Rp 180,8 Triliun untuk Anggaran Subsidi 2023

Zulhas : Tidak Ada Kenaikan Daya Listrik 450 VA Jadi 900 VA

Pemda DIY Berencana Gelar Operasi Pasar Jaga Stabilitas Harga Sembako

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark