REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (16/1/2023). Keputusan itu diambil setelah serangkaian kebijakan dan kesalahan komunikasi publiknya dianggap merusak respons Berlin terhadap perang di Ukraina.
Lambrecht telah meminta Kanselir Jerman Olaf Scholz membebaskannya dari tugas sebagai menteri pertahanan. “Kerja yang berharga dari para tentara kita dan banyak orang yang termotivasi di bidang pertahanan harus menjadi prioritas,” ujarnya, dikutip laman BBC.
Lambrecht telah dijuluki sebagai “minister of mishaps (menteri kecelakaan/kemalangan)” oleh media Jerman. Dia dianggap gagap dalam menanggapi situasi perang yang berlangsung di Ukraina.
Tak hanya itu, Lambrecht pun dipandang gagal memperkuat militer Jerman atau Bundeswehr meski sudah memperoleh anggaran khusus sebesar 100 miliar euro. Minimnya pengalaman militer juga dianggap menjadi kelemahan Lambrecht sebagai menteri pertahanan.
Sekarang Olaf Scholz harus mencari pengganti Lambrecht untuk memperbaiki citra militer Jerman. Tokoh yang akan menggantikan Lambrecht harus mampu meyakinkan sekutu bahwa Jerman dapat memodernisasi militernya dan memiliki keinginan untuk membela Ukraina.
Kabar tentang rencana pengunduran diri Lambrecht sebagai menteri pertahanan sudah muncul dalam laporan Sueddeutsche Zeitung pekan lalu. Mereka mengutip sumber yang tak dipublikasikan identitasnya, tapi mengetahui tentang hal tersebut.
Pada Sabtu (14/1/2023) majalah Spiegel mengungkapkan bahwa ketua Social Democratic Party (SPD) Lars Klingbeil dan Menteri Tenaga Kerja Jerman Hubertus Heil merupakan kandidat pengganti Lambrecht.