Senin 16 Jan 2023 20:05 WIB

Anak Diare Bisa Dirawat Sendiri di Rumah, Bawa ke Dokter Kalau Ada Gejala Ini

Diare rotavirus tidak membutuhkan antibiotik untuk penyembuhannya.

Anak sakit (ilustrasi). Tidak semua diare harus ditangani dengan antibiotik. Diare akibat rotavirus, misalnya, bisa ditangani orang tua di rumah tanpa antibiotik. Namun, perhatikan tanda-tanda anak mengalami dehidrasi.
Foto: www.pixabay.com
Anak sakit (ilustrasi). Tidak semua diare harus ditangani dengan antibiotik. Diare akibat rotavirus, misalnya, bisa ditangani orang tua di rumah tanpa antibiotik. Namun, perhatikan tanda-tanda anak mengalami dehidrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak sedang diare? Dokter spesialis anak Titis Widowati mengatakan orang tua bisa menangani diare pada anak di rumah selama tidak ada komplikasi, yakni dengan perawatan lima langkah tuntaskan diare (Lintas Diare).

"Lintas Diare ialah rehidrasi atau pemberian cairan, termasuk melanjutkan pemberian air susu ibu (ASI) sesuai usia anak, dan pemberian tablet zinc," jelas dr Titis dalam diskusi radio Kesehatan mengenai "Mengenal Diare Rotavirus" yang diikuti secara daring di Jakarta, dikutip Senin (16/1/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, dr Titis mengingatkan antibiotik hanya diberikan oleh dokter sesuai indikasi. Pemberiannya harus selektif, tidak semua diare membutuhkan antibiotik.

Dr Titis mengatakan penanganan diare bisa dilakukan orang tua di rumah jika tidak ada komplikasi dehidrasi yang berat. Selain itu, tidak lupa untuk mengonsumsi tablet zinc dan melanjutkan ASI atau makanan seperti biasa dan menggunakan cairan oralit.

Pada diare rotavirus, anak tidak diberikan antibiotik. Sebab, diare akibat rotavirus berbeda dengan diare yang disebabkan oleh bakteri disentri.

Di sisi lain, orang tua tetap harus mewaspadai gejala yang timbul jika diare menyebabkan tanda dehidrasi. Gejalanya mencakup anak rewel, terlihat selalu kehausan, mengantuk, tidak mau minum, mata terlihat celong atau cekung, dan produksi air seni yang berkurang.

"Kalau anak itu dirawat di rumah, orang tua harus memonitor tanda dehidrasi," ucapnya.

Jika terdapat tanda tersebut, menurut dr Titis, anak wajib dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sebab, anak memerlukan akses intravena untuk infus agar kebutuhan cairan terpenuhi.

Selain itu, jika diare mengakibatkan anak sesak napas, demam tinggi, hingga kejang dikhawatirkan ada kemungkinan komplikasi di luar saluran cerna. Sampai saat ini, pencegahan terhadap diare rotavirus selain dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, adalah dengan melengkapi vaksin rotavirus bagi anak usia nol sampai dua tahun dengan tahap pertama pada saat usia enam minggu dan interval untuk pemberian yang kedua adalah empat minggu, dan diharapkan sudah selesai diberikan pada umur 24 minggu atau enam bulan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement