Rencana Uji Coba Satu Arah Kayutangan, Ini Tanggapan Awak Angkutan Umum
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melaksanakan rapat persiapan ujicoba penerapan satu arah kawasan Kayutangan Heritage di Balai Kota Malang, Senin (16/1/2023). | Foto: Republika/Wilda Fizriyani
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Jalur Landungsari-Dinoyo-Gadang, Stevanus Hari Wahyudi, memberikan tanggapannya terkait rencana uji coba satu arah di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Hal ini diungkapkan Stevanus kepada wartawan di Balai Kota Malang, Senin (16/1/2023).
Stevanus mengatakan, pihaknya datang dalam acara rapat bersama wali kota Malang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak anggota. "Kita waktu berangkat ke sini dititipi amanah sama anggota nantinya kita disuruh menolak apa yang jadi agenda dishub (dinas perhubungan)," kata Stevanus.
Setelah mendapat keterangan dari wali kota dan ada jaminan, pihaknya pun menerima kebijakan tersebut. Menurut Stevanus, wali kota berjanji akan mengakhiri sistem satu arah apabila terbukti tidak berjalan efektif. Sistem ini akan berlangsung selama tiga pekan untuk uji coba pertama.
Kemudian, pihaknya bersama perwakilan jalur lainnya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan melakukan pertemuan kembali. Pertemuan untuk membahas kekhawatiran gesekan di antara para sopir angkutan umum di satu jalan yang sama.
Sebab, uji coba tersebut memunculkan aturan di mana beberapa jalan akan dilalui lebih dari empat trayek angkutan. Pemkot Malang akan melaksanakan uji coba satu arah di kawasan Kayutangan selama tiga pekan.
Perubahan waktu dari satu bulan menjadi tiga pekan ini diputuskan dalam rapat persiapan uji coba bersama perwakilan paguyuban angkutan kota (angkot) di Balai Kota Malang, Senin (16/1/2023).
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, uji coba akan diperpanjang apabila berjalan efektif. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, pihaknya akan mengembalikan ke sistem dua arah. "Saya jamin. Ini makanya tidak ada perwal, diuji coba dulu," kata dia.
Adapun untuk jadwal dimulainya uji coba, pihaknya belum memutuskan. Dishub masih perlu melakukan pendalaman dan kesepakatan dengan sejumlah stakeholder. Sebab itu, jadwal uji coba akan diumumkan lebih lanjut ke depannya.
Sutiaji mengatakan, program uji coba satu arah ini sebenarnya bertujuan agar masalah transportasi dapat terurai dengan baik. Hal ini penting mengingat tingkat kepadatan penduduk di Kota Malang terus berkembang setiap tahunnya. Kondisi ini dilatarbelakangi jumlah mahasiswa yang terus bertambah dari waktu ke waktu.