REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE -- Rabu, tepatnya 9 Mei 2012 sekitar pukul 02.00 WIT, hujan deras disertai banjir bandang melanda kota Ternate. Tak hanya itu, batu dan pasir yang keluar dari vulkanik gunung Gamalama menerjang 11 kelurahan di beberapa Wilayah Kota Ternate. Dari informasi yang didapat, sedikitnya ada empat korban meninggal karena musibah tersebut.
Mereka adalah Raihan Sangadji (9), Mildawany Johar (25), Sarnawia Hamid (52) dan satunya lagi hingga saat ini belum teridentifikasi, karena hanya ditemukan bagian tubuh dan kepala saja. Korban yang mengalami luka ringan dan berat sekitar 15 orang. Itu, belum menghitung korban hilang. Diperkirakan sekitar 10 orang hilang.
Kerusakan rumah di 11 kelurahan mencapai 188 unit rumah.
Wakil wali kota Ternate Arifin Djafar memperkirakan 10 warga yang hilang terjadi saat terjadi banjir lahar dingin. Arifin menduga para korban yang hilang ini adalah mereka yang terperangkap dalam puing-puing rumah. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Ternate berjanji akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban bencana banjir bandang lahar dingin. Korban yang luka semuanya dirawat di RSUD Hasan Boesoeri Ternate.
Penulis: Wirda Fitriah BSA, Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi YAI 2010