Kamis 10 May 2012 12:26 WIB

Mau Skripsi Cepat Kelar, Belajarlah Jadi Wartawan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Peserta Republika Online Journalism Training di Kampus Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta,Kamis (10/5).
Foto: Republika/Amin Madani
Peserta Republika Online Journalism Training di Kampus Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta,Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat, termasuk mahasiswa merupakan sumber informasi sehingga memiliki potensi untuk memainkan peranan seperti media massa. Pertanyaannya, bagaimana masyarakat mampu mengolah sumber informasi yang ada untuk disebarkan kepada masyarakat lain. Lalu, bagaimana kebenaran berita itu sehingga tidak menyesatkan.

"Anda tahu, dengan informasi yang demikian banyak, apakah semuanya itu benar?," kata Kepala Republika Online, Irwan Ariefyanto saat menjadi pemateri dalam Republika Online Journalism Training, Rol to Campus di Auditorium Darlina Julius, Universitas Persada Indonesia-Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI), Kamis (10/5).

Irwan menjelaskan, dalam penyajian informasi itu perlu diperhatikan lima hal yakni dampak, kedekatan, aktual, konflik dan nama. Dampak, misalnya, bagaimana tulisan yang dibuat mampu memberi dampak. Tentu dampak disini bersifat postif. Lalu, kedekatan, tulisan yang dibuat tentu mewakili para pembaca disekitar.

"Tentu anda mahasiswa YAI lebih memilih membaca berita tawuran kemarin ketimbang banjir di Pamulang," kata dia.

Selanjutnya, lanjut Irwan, adalah aktual. Setiap tulisan tentu harus mencerminkan sisi aktualitas. Bagi pemula, mungkin dimulai dari apa yang baru di sekitar lingkungan. Maka itulah disebut aktualitas. Lalu, nama dan konflik, dalam tulisan tentu ada masalah yang hendak dipaparkan. Seperti misalnya, apa yang terjadi dan siapa pelakunya.

"Kelima hal itu, lalu dibalut dalam tulisan sederhana dan mudah dipahami. Jangan sampai, anda terjebak dalam permainan kata yang akhirnya menyulitkan orang lain membaca tulisan anda. Misalnya saja, anda mahasiswa ekonomi mentang-mentang paham istilah ekonomi, berbagai istilah digunakan. Ini yang salah," kata dia.

Sebabnya, Irwan menyarankan, untuk membuat tulisan yang bagus maka yang harus diperhatikan adalah tulisan yang memaparkan fakta konkret dan saat menulis kurangi kata sifat.

"Jadi, lukiskan, bukan katakan. Dengan demikian, para pembaca akan terbawa dalam tulisan yang kalian buat. Sulit memang untuk menuliskan fakta ketimbang sifat. Saya percaya, ketika anda menguasai hal ini skripsi anda bakal cepat selesai," kata dia.

Berikut tips menulis sederhana :

1. Mengaitkan kondisi aktual

2. Mengkaitkan dengan kegiatan sehari-hari.

3. Gunakan bahasa populer.

4. Utamakan fakta, jangan opini.

5. Gali informasi dengan memulai apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana, dan kapan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَعْتَذِرُوْنَ اِلَيْكُمْ اِذَا رَجَعْتُمْ اِلَيْهِمْ ۗ قُلْ لَّا تَعْتَذِرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ لَكُمْ قَدْ نَبَّاَنَا اللّٰهُ مِنْ اَخْبَارِكُمْ وَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Mereka (orang-orang munafik yang tidak ikut berperang) akan mengemukakan alasannya kepadamu ketika kamu telah kembali kepada mereka. Katakanlah (Muhammad), “Janganlah kamu mengemukakan alasan; kami tidak percaya lagi kepadamu, sungguh, Allah telah memberitahukan kepada kami tentang beritamu. Dan Allah akan melihat pekerjaanmu, (demikian pula) Rasul-Nya, kemudian kamu dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”

(QS. At-Taubah ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement