REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT--Menulis itu ibarat seseorang belajar mengendarai sepeda. Jadi, perlu latihan dan latihan untuk bisa menulis.
Asredpel Republika Online, Heri Ruslan mengatakan hanya ada dua bekal yang dibutuhkan mahasiswa untuk mahir menulis. Pertama, tulislah apa yang anda lihat, dengar dan rasakan. Kedua, perbanyak membaca buku untuk menambah bendahara kata.
"Jangan takut soal teknis. Itu bisa diperbaiki kemudian. Yang penting, tumbuhkan semangat menulis. Baik untuk mading, atau pers kampus atau medium lainnya," kata dia kepada para peserta Rol to Campus, Selasa (5/6).
Heri mengatakan ketika memulai memang cukup sulit. Tetapi, ketika jemari tangan sudah terbiasa, ke depannya tidak akan lagi sulit untuk menerjemahkan apa yang dipikirkan berikut analisa dibaliknya untuk dituangkan dalam medium tulisan.
"Manfaatnya besar lho, kalian yang sudah terbiasa akan mudah dan cepat menyelesaikan skripsi," kata dia.
Langkah selanjutnya, kata dia, mulailah memberanikan diri untuk mengikuti program magang atau rajin mengirimkan tulisan ke surat kabar. Dengan mengikuti dua hal itu, teman-teman dapat mengetahui sejauhmana kemampuan yang dimiliki.