REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Kejadiannya Senin (11/10) lalu. Ditengah gelap malam kota Surakarta, dibawah tetesan air hujan, dan disinari cahaya lilin yang semakin redup. Sekumpulan pemuda dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) berkumpul utuk melakukan malam refleksi hari pahlawan (10 Nopember).
Malam refleksi yang dibarengi dengan turunnya hujan ini berjalan dengan sangat hikmad. Meskipun sekujur badan semua peserta basah akibat terkena air hujan. Namun, tak seorang peserta pun yang beranjak pergi untuk meninggalkan tempat. Semua terhanyut dan khusyuk dalam mengenang para pahlawan.
Terlihat wajah peserta yang semakin basah terguyur air hujan. Dan jaket almamater biru yang semakin berat karena menyerap air hujan. Lilin mulai padam satu persatu semakin menambah hikmad malam refleksi tersebut.
Hujan yang turun sepanjang malam refleksi tak lantas memadamkan semangat peserta dalam mengikuti acara tersebut. Bahkan hujan menjadikan mereka lebih semangat lagi, karena bagi mereka tetesan air hujan ini belum seberapa ketimbang tetesan air mata dan darah para pahalawan yang gugur dimedan perang.
Acara yang dimulai pada pukul 20.00 wib ini dan selesai pada pukul 21.00 wib, dilaksanakan di depan gerbang depan kampus UNS yang diikuti kurang lebih 20 mahasiswa. Malam refleksi hari pahlawan ini diisi dengan orasi, pembacaan puisi tentang pahlawan, dan ditutup dengan ikrar bersama.
“Hari ini, ditengah guyuran hujan kota Surakarta, dan bersama teman-teman tercinta, saya bersumpah akan menjadi pahlawan baru bangsa Indonesia”.
Malam refleksi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengingatkan kembali kepada generasi pemuda bangsa ini akan jasa-jasa para pahlawan. mengingatkan kembali akan kegigihan dan semangat juang para pahlawan. sehingga harapnnya generasi bangsa ini bisa tersadarkan akan tugas dan peran yang harus mereka lakukan.
Penulis: Siswandi (Penerima beasiswa aktivis Dompet Dhuafa UNS)