REPUBLIKA.CO.ID,Tatapan matanya yang sendu selalu menghiasai hari-hariku. Siang dan malam ia tak pernah lelah. Dialah orang yang pertama terjaga saat yang lain masih terlelap. Tak pernah sekalipun aku mendengarnya mengeluh. Yang ada justru nasihat-nasihat yang keluar dari mulutnya. Tak pernah lelah ia selalu mengingatkanku dan adikku.

Seumur hidupku tak pernah ku dengar ia bilang menyayangiku. Ia juga tak mengucapkan kata mencintaku. Tapi aku yakin, jauh dilubuk hatinya dia punya lebih dari sekedar sayang dan cinta. Ia memang tak mengucapkannya lewat mulut, ia mengungkapkannya dalam segala perhatian dan kepeduliannya.

Ia yang selalu membelaku didepan ayahku ketika ayah memarahiku atas kesalahanku. Dia yang selalu ingin melihatku tersenyum. Dia yang ingin membuatku bahagia. Dia yang selalu memberikanku yang terbaik darinya. Darinya aku belajar banyak. Aku belajar bagaimana mengikhlaskan semuanya.

Ya Allah, lindungilah dia. Sayangilah dia, berikanlah beliau kesehatan selalu. Ya Allah, aku menyayanginya. Biarkanlah dia selalu ada didekatku ya Allah. Dia adalah wanita terhebat yang pernah ku kenal dan ku miliki. Ketahuilah bu, walaupun aku tak pernah mengungkapkannya, tapi aku sungguh-sungguh mencintaimu. Dirimu adalah wanita yang paling aku cintai di dunia ini. Sampai kini aku telah tumbuh dewasa, kau selalu ada disampingku dan membimbingku. Aku mencintaimu bu.

Penulis: Nisaul Aulia -- Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Ikuti Whatsapp Channel Republika