REPUBLIKA.CO.ID,Tak urung hanya sugesti
Pendam semua namun tetap tak berarti
Bertanya dalam asa
Mengapa semua hanya ada bayangnya
Tak mengerti dengan ini
Kucoba melangkah pergi
Terang-terang ku buka hati
Namun tetap tak ku dapati apa yang ku cari
Bila memang masaku hanya dia
Mengapa tak sampai hati ku merengguhnya
Bila ada yang lain untuk mengganti
Mengapa kehancuran yang menerpa hati
Bertahan tak ayal berguna
Berlabuh tak tau dengan siapa
Berharap dapat kan ruang di hatinya
dan tersadar ini hanya asa semata
lalu sekarang apa?
Ku berlari dan kembali jatuh
Ku berdiri dan kembali rapuh
Ku menanti dan kembali berharap semu
Namun ku harus sadari dan pahami
Bahagia ku juga bahagianya
Bahagia ku juga bahagianya..
Penulis: Dewi Andam Fiani – Fak. Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta