REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Melompat dari satu gedung ke gedung lain dengan tangan kosong. Melewati pagar atau rintangan lainnya. Berlari dengan fisik dan stamina tinggi. Olahraga yang satu ini memang membuat jantung berdebar kencang. Tapi juga menimbulkan rasa kagum kepada mereka yang melihatnya. Inilah parkour.
Siapa sangka olahraga asal Prancis ini ternyata sangat memacu adrenalin. Parkour ditemukan oleh David, pria asal Perancis. David terinspirasi dari ayahnya, Raymond Belle, yang merupakan angota militer. Dimana para prajurit harus melewati rintangan perang dengan cara melompat dan berlari. Parkour baru masuk ke Indonesia beberapa tahun terakhir. Dan sampai sekarang peminatnya sudah cukup banyak. Kini Parkour terus berkembang. Salah satunya di Jakarta.
Di Jakarta, Parkour dilakukan oleh komunitas pecinta parkour. Salah satunya Parkour Jakarta. Parkour Jakarta biasa melakukan latihan di Taman Krida Loka, Senayan. Latihan dilakukan setiap pukul 08.30 WIB. Tidak ada pendaftaran khusus untuk mengikuti latihan. Karena komunitas ini bersifat traine together (latihan bersama-sama). Disini semua peserta berlatih bersama-sama satu dengan yang lain. Dan latihan ini dilakukan secara gratis. Tapi setiap peserta wajib membawa uang sebesar Rp 5000 untuk biaya masuk taman.
Karena tidak harus melalui pendaftaran, siapapun bisa bergabung disini. Komunitas ini juga terbuka untuk umum. Dari segala usia bisa mengikuti kegiatan ini.
Komunitas ini juga kerap kali mengadakan acara bakti sosial. Salah satunya adalah acara Donor Darah Bareng yang akan dilakukan pada hari Ahad (17/3) nanti di PMI Kramat Raya, Jakarta. Selain donor darah, Parkour Jakarta juga sering melakukan kumpul-kumpul dan kegiatan bakti sosial bencana alam. Dan tak mau ketinggalan, Parkour Jakarta juga ikut meramaikan Youtube dengan goyang Harlem Shake seusai latihan.
Penulis: Adi Anas Setiawan – Fisip, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)