REPUBLIKA.CO.ID,CIPAYUNG -- Usaha pembudayaan hidup bersih atau yang lebih akrab dengat sebutan sanitasi di Indonesia cukup memprihatinkan. Padahal sanitasi berperan penting dalam menjaga kelestarian biota dan abiota sekitar. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan tak terkendali. Buruknya keadaan sanitasi di Indonesia memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Berdasarkan data Susenas 2010, hanya 44,19 persen masyarakat Indonesia yang memiliki akses air bersih.
Beruntung keadaan ini tidak terjadi di seluruh penjuru Tanah Air. Masih ada beberapa daerah yang memiliki sanitasi yang cukup baik. Contohnya di daerah Bogor tepatnya di Puncak. Masyarakat di daerah ini masih memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya sanitasi lingkungan. Dari observasi yang dilakukan, kualitas air di daerah ini cukup baik. Hal ini terbukti dari kejernihan serta lancarnya aliran air di daerah ini.
Sesungguhnya menjaga sanitasi lingkungan bukanlah hal yang rumit. Yang dibutuhkan hanyalah kerja sama serta kesadaran dalam diri. Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Seperti pembuatan lubang penyerapan atau biosfer. Selain itu, pemisahan jenis sampah juga dapat dilakukan sebagai salah satu tahapan awal dalam pelestarian sanitasi.
Beberapa daerah bahkan sudah menerapkan secara rutin kegiatan 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Dengan melakukan kegiatan 3R ini selain ikut berpartisipasi dalam mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di lingkungan masyarakat, juga dapat bermanfaat bila dilihat dari sisi perekonomian. Seperti penjualan dari hasil pengolahan limbah plastik menjadi berbagai jenis barang serbaguna.
Andaikan seluruh elemen masyarakat meningkatkan kesadaran diri dan mulai menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kelestarian sanitasi , tentu dimasa mendatang seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap air bersih yang cukup.
Penulis: Debrina Ayu Virgoyanti (SMAN 39 Jakarta), Eldesta Nisa N (SMANU MHT Jakarta), Shafira Budiningsih (SMA PKP JIS), Ilmi Pratama (SMA Pusaka Jakarta)