Senin 16 Jan 2023 23:06 WIB

Porseni Fondasi Bangsa, Erick Thohir Berharap Dilangsungkan 3 Tahun Sekali

Erick Thohir sebut Porseni bisa jadi fondasi santri penerus bangsa

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Pengarah Harlah 1 Abad Nadhatul Ulama (NU) Erick Thohir mengusulkan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bisa digelar setiap tiga tahun sekali. Hal tersebut dikatakan Erick saat membuka Porseni NU di Gor Sritex Arena, Senin (16/1/2023).
Foto: Republika/Alfian
Ketua Pengarah Harlah 1 Abad Nadhatul Ulama (NU) Erick Thohir mengusulkan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bisa digelar setiap tiga tahun sekali. Hal tersebut dikatakan Erick saat membuka Porseni NU di Gor Sritex Arena, Senin (16/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Ketua Pengarah Harlah 1 Abad Nadhatul Ulama (NU) Erick Thohir mengusulkan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) bisa digelar setiap tiga tahun sekali. Hal tersebut dikatakan Erick saat membuka Porseni NU di Gor Sritex Arena, Senin (16/1/2023).

"Karena itu tadi Gus Nusron mempertanyakan apakah ini Porseni yang dilakukan setiap satu abad setuju? Tidak. karena itu izin saya berharap kegiatan Porseni ini bisa dilakukan setiap tiga tahun," kata Erick, Senin (16/1)

Mengingat, Porseni bisa sebagai fondasi kebangsaan. Selain itu, Erick menilai Porseni juga bisa sebagai fondasi para anak-anak muda. 

"Ini adalah fondasi kebangsaan, fondasi anak muda tingkat depan generasi penerus kita santri penerus kita," jelasnya. 

Untuk itu, Erick berpesan untuk pengurus NU baik di pusat maupun di Daerh wajib mendukung Porseni setia tiga tahun sekali. "Insya Allah siapapun pemimpinnya baik yang di pusat ataupun daerah berkewajiban mendukung Porseni setiap 3 tahunnya," paparnya. 

Menteri BUMN itu juga menilai bahwA bangsa Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi yang saat ini, termasuk keluarga besar NU.  "Karena itu kegiatan yang kita lakukan bersama-sama NU yang dipimpin Mbak Yenny Wahid kita dorong apa, supaya kita pastikan keluarga besar perempuan NU bisa setara dan menjadi keluarga tulang punggu ekonomi keluarga bahkan memberikan sumbangsih pemikiran kepada bangsa kita," jelasnya. 

Selian itu, saat ini NU juga telah menggunakan teknologi yang berlangsung di Malang. Dirinya berpesan jangan sampai para santri gagap akan teknologi.

"Jangan sampai santri kita tidak mengerti teknologi yang merupakan bagian penting buat kita kedepannya. Tetapi yang tidak kalah pentingnya hari ini Porseni kenapa karena ini justru tadi yang ada hubungannya dengan hati kita semangat kita bagaimana NU Indonesia bisa bersaing ke depan dengan bangsa-bangsa lain," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement