Erick Thohir Sebut Porseni NU Ajang Cetak Atlet Santri Berakhlak
Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) membunyikan terompet saat pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Porseni Nahdlatul Ulama (NU) diikut 3.600 peserta kategori pelajar, mahasiswa, dan santri pondok pesantren dari 34 Provinsi di Indonesia tersebut akan mempertandingankan tujuh cabang olahraga dan kesenian NU yang berlangsung hingga tanggal 22 Januari 2023. | Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Steering Committee satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir mengapresiasi gelaran Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU. Menurutnya, Porseni tidak hanya menciptakan masa depan atlet dengan akhlak namun juga kemampuannya.
"Alhamdulillah bagus, ini bagian bagaimana santri-santri disiapkan untuk masa depan. Tidak hanya akhlak tetapi tapi kemampuan mereka," katanya di GOR Sritex Arena, Senin (16/1/2023) malam.
Erick mengungkapkan, Porseni tidak hanya menciptakan santri yang berakhlak baik namun juga menciptakan santri dengan raga yang sehat. Selain itu juga bisa menciptakan atlet-atlet berbakat untuk masa depan.
"Ini menciptakan santri untuk maju dan yang paling penting raganya sehat. karena tanpa kesehatan nggak mungkin kemarin pandemi selesai semua. Insya Allah semua sehat," jelasnya.
Dirinya berharap gelaran Porseni ini bisa digelar setiap tiga tahun sekali. "(Harapan) tadi saya sampaikan dilakukan setiap tiga tahun sekali," katanya.
Selain itu, Erick mengatakan saat ini NU juga telah menggunakan teknologi yang ada di Malang. Ia berpesan jangan sampai para santri gagap akan teknologi.
"Jangan sampai santri kita tidak mengerti teknologi yang merupakan bagian penting buat kita ke depannya. Tetapi yang tidak kalah pentingnya hari ini Porseni kenapa, karena ini justru tadi yang ada hubungannya dengan hati kita, semangat kita, dan bagaimana NU Indonesia bisa bersaing ke depan dengan bangsa-bangsa lain," katanya.
Oleh karena itu, Menteri BUMN tersebut juga menilai bahwa bangsa Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi yang saat ini, termasuk keluarga besar NU.
"Karena itu kegiatan yang kita lakukan bersama-sama NU yang dipimpin Mbak Yenny Wahid kita dorong apa, supaya kita pastikan keluarga besar perempuan NU bisa setara dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Bahkan memberikan sumbangsih pemikiran kepada bangsa kita," katanya.