REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Moderasi beragama merupakan program yang menguatkan toleransi dan persatuan antarkomunitas warga. Program ini menggugah kesadaran semua pihak untuk sama-sama menguatkan nasionalisme dan menumbuhkan rasa cinta kepada Tanah Air.
Karena itulah progam moderasi beragama dijalankan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara bersama RRI dan komunitas masyarakat. Semuanya sama-sama meningkatkan gerakan moderasi beragama di provinsi itu.
"Saya harap kolaborasi dan sinergitas yang saling menguntungkan antara kedua lembaga dan untuk masyarakat," kata Kepala Kanwil Kemenag Sulut Sarbin Sehedi Manado, Senin (16/1/2023).
Selain peningkatan kerja sama di bidang penyiaran, khususnya mimbar-mimbar agama padahari-hari besar keagamaan, seperti Idulfitri, Natal, Paskah, Kuningan, dan Imlek, ia juga memintaada forum-forum khusus untuk mempromosikan kerukunan dan membumikan gerakan moderasi beragama.
"Kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara wajib kita jaga dan lestarikan," katanya.
Mengingat kerukunan yang bersifat dinamis, ujar dia, perlu ada forum atau ruang khusus bersama RRI untuk mempromosikan kerukunan, termasuk membumikan gerakan moderasi beragama sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama RI.
Ia menjelaskan lewat siaran-siaran di RRI akan senantiasa menebarkan kedamaian dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
Beragama sebagai menjaga hati, perilaku diri, negeri, dan jagat raya. "Jadi, moderasi beragama adalah cara pandang dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri," kata dia.