Selasa 17 Jan 2023 13:20 WIB

Jokowi: Angka Kemiskinan Ekstrem di 14 Provinsi Masih di Atas Nasional

Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Suasana kawasan pemukiman padat di bantaran kali Ciliwung, Jakarta, Kamis (14/9/2022). Sejumlah warga mengeluhkan kenaikan BBM yang berdampak pada melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok tidak berbanding lurus dengan jumlah pendapatan. Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa kenaikan BBM akan berpeluang menambah angka kemiskinan. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana kawasan pemukiman padat di bantaran kali Ciliwung, Jakarta, Kamis (14/9/2022). Sejumlah warga mengeluhkan kenaikan BBM yang berdampak pada melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok tidak berbanding lurus dengan jumlah pendapatan. Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa kenaikan BBM akan berpeluang menambah angka kemiskinan. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah menekan angka kemiskinan ekstrem di masing-masing wilayahnya. Ia menyebut, saat ini masih ada 14 provinsi memiliki angka kemiskinan ekstrem di atas rata-rata nasional.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Bogor, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

“Saya kira data siapa yang miskin ekstrem ini di daerah sudah ada semua, dan sampai di desa sudah punya semuanya. Tolong seluruh kepala daerah cek ini. Dan ada 14 provinsi masih di atas nasional,” kata Jokowi.

Ia mengatakan, target pengentasan kemiskinan ekstrem pada 2024 harus mencapai nol persen. Sedangkan pada 2022, angka kemiskinan ekstrem tercatat masih sebesar 2 persen dan 14 provinsi berada di atas angka nasional.

“Semuanya sudah ada datanya, artinya targetnya siapa, sasarannya siapa sudah ada semuanya. Penangananya seperti apa juga saya kira saya sudah tidak usah menyampaikan lagi. Intervensi apa yang harus dilakukan semuanya pemda sudah tahu apa yang harus dilakukan,” jelas dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, meningkat 0,20 juta orang terhadap Maret 2022.

Dengan demikian, persentase penduduk miskin di Indonesia pada September 2022 mencapai 9,57 persen atau meningkat 0,03 persen poin terhadap Maret 2022. Namun, angka ini menurun 0,14 juta orang jika dibandingkan dengan September 2021 yang mencapai 26,5 juta orang.

Jumlah angka kemiskinan pada September 2022 ini dipengaruhi oleh berbagai peristiwa seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga pemutusan hubungan kerja.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يُوْصِيْكُمُ اللّٰهُ فِيْٓ اَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِ ۚ فَاِنْ كُنَّ نِسَاۤءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۚ وَاِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۗ وَلِاَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ اِنْ كَانَ لَهٗ وَلَدٌ ۚ فَاِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلَدٌ وَّوَرِثَهٗٓ اَبَوٰهُ فَلِاُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَاِنْ كَانَ لَهٗٓ اِخْوَةٌ فَلِاُمِّهِ السُّدُسُ مِنْۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُّوْصِيْ بِهَآ اَوْ دَيْنٍ ۗ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْۚ لَا تَدْرُوْنَ اَيُّهُمْ اَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Allah mensyariatkan (mewajibkan) kepadamu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu, (yaitu) bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika dia (anak perempuan) itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika dia (yang meninggal) mempunyai anak. Jika dia (yang meninggal) tidak mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga. Jika dia (yang meninggal) mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah (dipenuhi) wasiat yang dibuatnya atau (dan setelah dibayar) utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. An-Nisa' ayat 11)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement