Hiswana Migas Solo : Belum Ada Sosialisasi Pembatasan Pembelian Gas Melon
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja menurunkan tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi di salah satu agen. | Foto: Republika/Prayogi
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sampai saat ini, Hiswana Migas Solo, Jawa Tengah, belum menerima sosialisasi dari pemerintah terkait kebijakan pembatasan pembelian gas elpiji tigakilogram atau gas melon. Informasi terkait rencana tersebut baru diketahui dari kabar yang beredar di media.
"Ya sosialisasi belum ada jadi kami belum bersikap menunggu dari pemerintah secara resmi baru kami bersikap," kata Ketua Hiswana Migas Solo, Budi Prasetya ketika dihubungi, Selasa (17/1/2023).
Menurut dia, penjualan gas elpiji ukuran tiga kg di wilayah Solo sampai saat ini masih berjalan seperti biasa dan tidak ada pembatasan. "Pembelian masih seperti biasa," ujarnya.
Selain itu, Budi juga mengatakan persediaan stok elpiji tiga kg untuk kota masih aman. Kendati secara permintaan pasar tidak ada peningkatan atau stagnan.
"Aman sekali. Nggak ada (peningkatan) belum sementara, kemarin Natal, Tahun Baru juga tidak ada peningkatan, mungkin kondisi perekonomian ya," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya berharap pemerintah kembali mengkaji ulang penerapan kebijakan tersebut. Ia juga mengatakan seharusnya ada kriteria pembagian yang tegas untuk pembatasan nanti.
"Karena kan ada kategori miskin dan rawan miskin juga. Jadi kriteria-kriteria pembatasannya harus lebih jelas. Misal UKM itu ada yang sehari 10 ada yang 25 jadi kriterianya harus jelas. Kan di pinggir jalan yang jualannya sehari delapan nah nanti kalau tiba-tiba dapat jatahnya sebulan delapan itu bagaimana" ungkap Budi.