Selasa 17 Jan 2023 15:52 WIB

Siemens Teken Kesepakatan 3 Miliar Euro di India

Siemens akan mengirimkan 1.200 lokomotif listrik dan melayani selama 35 tahun.

Red: Friska Yolandha
Seorang pramusaji melewati logo Siemens yang menyala saat upacara peringatan 175 tahun Siemens AG di Berlin, Jerman, 12 Oktober 2022. Siemens AG didirikan pada 01 Oktober 1847 sebagai bengkel halaman belakang di Berlin.
Foto: EPA-EFE/CLEMENS BILAN
Seorang pramusaji melewati logo Siemens yang menyala saat upacara peringatan 175 tahun Siemens AG di Berlin, Jerman, 12 Oktober 2022. Siemens AG didirikan pada 01 Oktober 1847 sebagai bengkel halaman belakang di Berlin.

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Siemens telah menandatangani kontrak 3 miliar euro (Rp 49,2 triliun) untuk memasok dan melayani kereta barang di India. Ini akan menjadi kesepakatan lokomotif terbesar dalam sejarah.

Siemens akan mengirimkan 1.200 lokomotif listrik dan melayani selama 35 tahun berdasarkan perjanjian, juga yang terbesar di India. Kereta 9.000 tenaga kuda rancangan Siemens dengan kecepatan tertinggi 120 km (75 mil)/jam akan dirakit di India selama 11 tahun ke depan, dengan pengiriman dimulai dalam 24 bulan.

Baca Juga

"Lokomotif baru ini dapat menggantikan antara 500.000 hingga 800.000 truk selama masa pakainya," kata CEO Siemens Mobility Michael Peter.

Pesanan tersebut merupakan langkah besar bagi Siemens di India, kata Peter kepada Reuters. Ia mengatakan perusahaan sebelumnya hanya menyediakan komponen dan infrastruktur di sana.

"India sedang mencari teknologi, efisiensi yang lebih baik, dan masa pakai yang lebih lama untuk keretanya," katanya dalam sebuah wawancara. 

"Di masa lalu, India membuat kereta sendiri, tetapi mereka ingin meningkatkan keandalan dan kecepatan rata-rata."

Kesepakatan itu adalah kontrak terbaru yang dimenangkan oleh Siemens setelah menandatangani kesepakatan 900 juta euro untuk jalur metro baru di Sydney, Australia pada bulan Desember. Peter yakin dapat mencapai tujuan Siemens untuk meningkatkan pendapatan di bisnis mobilitas sebesar 6 persen-9 persen tahun ini, meskipun kontrak ini sebagian besar akan muncul sebagai pesanan pada tahun 2023. Dia mengatakan margin keuntungan sejalan dengan ekspektasinya untuk rolling stock, turun menjadi berkomentar lebih jauh.

Dia mengatakan Siemens juga melihat kontrak kereta api lainnya di India, pasar kereta api terbesar di dunia dengan 24 juta penumpang bepergian setiap hari dengan lebih dari 22.000 kereta api. Pemerintah di New Delhi ingin meningkatkan pangsa jaringan kereta api untuk angkutan barang menjadi 40-45 persen dari 27 persen saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement