REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Badan Pariwisata Singapura memperkirakan, sektor pariwisata negara tersebut akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada 2024. Hal itu karena mulai meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke sana.
Badan Pariwisata Singapura, dalam keterangannya pada Selasa (17/1/2023) mengungkapkan, tahun lalu terdapat 6,3 juta turis yang datang ke negara tersebut. Jumlah itu melampaui perkiraan. Sebab Badan Pariwisata Singapura memproyeksikan bahwa jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke sana pada 2022 hanya akan berkisar antara 4 hingga 6 juta orang.
Direktur Komunikasi Badan Pariwisata Singapura Terence Voon mengatakan, terlampauinya perkiraan jumlah turis asing ke Singapura tahun lalu tetap terjadi meski negara tersebut masih menerapkan kebijakan karantina pada kuartal pertama 2022. “Ini mencerminkan ada permintaan terpendam yang kuat untuk mengunjungi Singapura,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Badan Pariwisata Singapura Keith Tan mengungkapkan, faktor-faktor seperti kapasitas penerbangan dan pembatasan perbatasan yang diperbarui dapat memoderasi pemulihan pariwisata. Pariwisata menyumbang sekitar 4 persen terhadap produk domestik bruto tahunan Singapura. Pada 2019, pusat perjalanan regional mencatatkan rekor 19,1 juta pengunjung dan pendapatan sebesar 27,7 miliar dolar Singapura.
Singapura mengharapkan kedatangan 12 hingga 14 juta turis dari China tahun ini. Hal itu karena Negeri Tirai Bambu sudah membuka kembali perbatasannya. Jika jumlah kedatangan turis China sesuai dengan harapan, Singapura dapat memperoleh pemasukan sebesar 21 miliar dolar Singapura.
Pada 2019, terdapat 3,6 juta turis China yang berkunjung ke Singapura. Jumlah itu menjadi penyumbang pariwisata terbesar bagi Singapura sebelum pecahnya pandemi Covid-19.