Selasa 17 Jan 2023 16:29 WIB

Mahasiswa UNY Meninggal Kesulitan Bayar UKT, DIY Kaji Beri Beasiswa

Pemprov DIY akan bahas pemberian beasiswa terkait mahasiswa UN meninggal karena UKT.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Utas yang ditulis akun @rgantas tentang mahasiswi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2020, Nur Riska, yang berjuang meminta keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sampai akhir hayatnya.
Foto: Tangkapan layar Twitter
Utas yang ditulis akun @rgantas tentang mahasiswi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2020, Nur Riska, yang berjuang meminta keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sampai akhir hayatnya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut akan mengkaji untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang tidak mampu. Pemberian beasiswa ini kepada mahasiswa yang membutuhkan dimungkinkan untuk diberikan oleh pemda.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menyusul kasus mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang berjuang meminta keringanan UKT hingga akhirnya meninggal dunia.

"Kalau usia 16-18 sudah diakses di pendidikan menengah, kalau yang usia 19-23 tahun itu yang perlu kita pikirkan," kata Didik di Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Senin (16/1/2023).

Didik mengatakan, Pemda DIY dulunya pernah memberikan beasiswa untuk mahasiswa tidak mampu. Namun, beberapa tahun lalu dihentikan karena kewenangan pendidikan tinggi merupakan kewenangan pemerintah pusat.

"Kalau beasiswa untuk mahasiswa dulu kita pernah menganggarkan. Tapi karena menyesuaikan dengan kewenangan bahwa pendidikan tinggi kewenangan pusat, makanya kita mencoba melalui beasiswa akses pendidikan bagi pemuda," lanjut Didik.

Didik menyebut, pihaknya akan mencoba kembali menggagarkan beasiswa untuk mahasiswa ini melalui akses pendidikan bagi pemuda. Hal ini diharapkan agar kejadian seperti yang menimpa mahasiswa UNY, Nur Riska tidak terjadi kembali di DIY.

"Itu (beasiswa) akan kita coba (lakukan kembali), mudah-mudahan itu bisa berhasil," ujar Didik.

Pihaknya masih terus mengkaji untuk dapat mengeluarkan beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu. Meski begitu, pemberian beasiswa ini tetap mempertimbangkan anggaran yang dimiliki daerah.

"Iya (memungkinkan untuk beasiswa bagi mahasiswa), mudah-mudahan. Itu tergantung juga kemampuan keuangan daerah," jelas Didik.

Melalui beasiswa akses pendidikan bagi pemuda, diharapkan nantinya dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi warga DIY yang tidak mampu.

"Artinya bagaimana kemudian untuk akses pendidikan tinggi khususnya di kepemudaan itu kan salah satu alat ukur indeks pembangunan pemudanya adalah ada partisipasi dasar pendidikan untuk pemuda. Bagaimana kemudian pemuda DIY itu bisa kita beri kesempatan, kita tingkatkan untuk akses pendidikannya melalui beasiswa akses pendidikan pemuda," tambahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement