REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) genap berusia 22 tahun pada 17 Januari 2023. Dalam rangka memperingati hari lahirnya, Baznas menggelar 1.000 kali khatam Alquran di seluruh Indonesia.
Ketua Baznas RI, Prof KH Noor Achmad, mengatakan, pada tahun ini Baznas memperingati hari ulang tahunnya dengan cara berbeda dari tahun lalu. Dalam rangka memperingati hari lahir Baznas, digelar program membaca Alquran 1.000 kali khataman.
Dalam melaksanakan program membaca Alquran 1.000 kali khataman, Baznas seluruh Indonesia kompak. Mulai dari Baznas pusat, Baznas provinsi, Baznas kabupaten dan kota ditambah mitra Baznas, sekolah serta pesantren mitra Baznas mengkhatamkan Alquran.
"Alhamdulillah menurut laporan sekarang sudah melebihi seribu kali khatam, nanti kita akan berdoa bersama," kata Kiai Noor kepada Republika, Selasa (17/1/2023).
Ia menjelaskan, dalam memperingati hari lahir Baznas tahun lalu, tidak mengadakan khataman Alquran. Khataman Alquran ini tercetus karena Baznas merasa bahwa kekuatan umat ada pada Alquran. Jadi Baznas mengharapkan berkah dan syafaat Alquran. Karena banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan berkah dan syafaat Alquran.
Untuk diketahui, program membaca Alquran 1.000 kali khataman dilaksanakan sejak pekan lalu. Mahasiswa dan santri mitra Baznas membantu pelaksanaannya. Mereka saling koordinasi sehingga jadi 1.000 kali khatam Alquran.
"Baznas akan membudayakan (membaca Alquran) karena kita tahu masyarakat Indonesia sangat religius, sehingga sentuhan Alquran akan mempengaruhi kehidupan mental dan spiritual serta semangat mereka di masa yang akan datang," ujar Kiai Noor.
Dalam rangkaian acara peringatan ulang tahun Baznas ke-22, diadakan juga santunan yatim dan dhuafa untuk 2.200 orang. Menurut laporan sudah melebihi 2.200 orang yang mendapat santunan. Selain itu, digelar juga khitanan massal untuk 2.200 anak dan jumlahnya sudah melebihi dari yang ditargetkan Baznas.
Kiai Noor mengatakan, tercapainya target-target Baznas menunjukan kekompakan Baznas dari pusat sampai daerah. Ketua Baznas RI berharap, kekompakan yang terbukti di hari ulang tahun Baznas ini terbukti juga dengan kinerja baik dalam bidang pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak dan sedekah. Tentu semua itu dalam rangka mengentaskan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem.
Sebelumnya, dalam rangkaian acara peringatan hari lahirnya, Baznas meluncurkan program unit usaha Z-Coffee untuk para mustahik. Melalui program Z-Coffee, Baznas ingin mengubah mustahik atau yang berhak menerima zakat menjadi muzaki atau orang yang memenuhi syarat membayar zakat.
Pimpinan Baznas, Saidah Sakwan, mengatakan, Baznas merilis Z-Coffee. Z-Coffee adalah unit usaha yang dikembangkan oleh para inovator di Baznas. Z-Coffee adalah unit hilir yang dikembangkan oleh Baznas yang berbasis pada produk hulu.
"Jadi Baznas punya binaan petani-petani kopi, kami punya banyak produk kopi dari petani-petani, itu ada di hulunya," kata Saidah kepada Republika saat Peluncuran Z-Coffee di Kantor Baznas RI, Rabu (11/1/2023).
Ia menyampaikan, Baznas ingin produk di hulu ini bisa memberikan manfaat di hilir. Baik usaha yang di hulu maupun di hilir, semuanya dikelola oleh teman-teman mustahik. Baznas mengembangkan standarisasinya, inovasinya dan holdingnya dipegang oleh Baznas.
Tetapi semua unit usaha dikelola dan dimanfaatkan oleh teman-teman mustahik. Selanjutnya, Z-Coffee akan diposisikan di kampus-kampus, dan akan dikelola oleh barista alumni Santripreneur. Baznas punya program Santripreneur. Jadi dalam program Z-Coffee ada kolaborasi. Insya Allah, Baznas akan juga berkolaborasi dengan kampus-kampus untuk memposisikan usaha Z-Coffee di kampus-kampus.
"Jadi ini bentuk pemberdayaan integrasi hulu sampai hilir, kita akan memberdayakan petani kopi dan menciptakan pengusaha baru kopi, kita dedikasikan, kita persembahkan untuk menjaga kepercayaan muzaki bahwa dana yang dititipkan muzaki ke Baznas digunakan untuk membuat muzaki baru, Insya Allah pengusaha Z-Coffee diorientasikan menjadi muzaki baru," ujar Saidah.