Rabu 18 Jan 2023 04:04 WIB

Ribuan Barel Cadangan Minyak Ditemukan di Riau

Empat sumur andalan Pertamina Hulu Rokan menghasilkan 1.000-1.4000 barel per hari.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Presiden RI Joko Widodo meninjau fasilitas produksi PT Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1). PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam dua minggu pertama 2023 ini berhasil menemukan potensi kandungan minyak dan memproduksi ribuan barel cadangan minyak baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Foto: Dok: Pertamina
Presiden RI Joko Widodo meninjau fasilitas produksi PT Pertamina Hulu Rokan, Kamis (5/1). PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam dua minggu pertama 2023 ini berhasil menemukan potensi kandungan minyak dan memproduksi ribuan barel cadangan minyak baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dalam dua minggu pertama 2023 ini berhasil menemukan potensi kandungan minyak dan memproduksi ribuan barel cadangan minyak baru di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Dirut PHR, Jaffee A Suardin, mengatakan terdapat empat sumur andalan yang tengah menjadi perhatian karena memiliki cadangan minyak cukup besar. 

Empat sumur andalan itu adalah di Lapangan Minas, Petani, Benar, dan Bekasap yang menghasilkan antara 1.000 sampai dengan 1.400 barel per hari. “Sumur-sumur ini otomatis menjadi prioritas dalam kegiatan pengeboran karena berada di atas rata-rata target awal ratusan barel per sumur,” kata Jaffee, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Jaffee menjelaskan sumur yang menjadi primadona di awal tahun ini berada di sekitar lapangan yang telah ada sebelumnya (existing).  Namun berkat kejelian dan survei yang agresif, kata dia, PHR berhasil menemukan potensi minyak pada lapisan-lapisan yang sebelumnya belum teridentifikasi.

Lapangan Minas menemukan cadangan baru dengan menggunakan teknik pengeboran dalam (deep GGRP review) dengan menargetkan area yang belum ditembus oleh sumur eksisting di sekitarnya. Begitu pula di Lapangan Petani, dengan mempelajari target reservoir lebih dalam di lapisan sand pematang yang belum tereksploitasi dengan masif sebelumnya.