Selasa 17 Jan 2023 21:43 WIB

Pelanggar Tilang Elektronik Marak di Jaktim, Polisi Nyaris Ditabrak Angkot

Pelanggar tilang elektronik marak di Jaktim hingga polisi nyaris ditabrak angkot.

Pengendara tidak mengenakan helm. Pelanggar tilang elektronik marak di Jaktim hingga polisi nyaris ditabrak angkot.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara tidak mengenakan helm. Pelanggar tilang elektronik marak di Jaktim hingga polisi nyaris ditabrak angkot.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit Lantas Polsek Ciracas AKP Gede Oka mengungkap pelanggaran lalu lintas di wilayah Jakarta Timur semakin marak sejak penerapan tilang elektronik atau ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) sebagai pengganti tilang manual.

Bahkan, lanjut Oka, pada Senin (16/1) petugas Satlantas mendapatkan perlawanan dari seorang sopir angkot yang melakukan pelanggaran lalu lintas di Jalan TB Simatupang dekat persimpangan lampu merah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Baca Juga

"Mobil angkot nomor 19 berwarna merah yang datang dari arah Rindam, Condet, Jakarta Timur, memaksakan diri untuk menerobos lampu merah," kata Oka di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Imbauan dari petugas satlantas yang berada di lokasi tidak dihiraukan sopir angkot tersebut. Bahkan, dirinya sempat mau ditabrak oleh sopir angkot tersebut.

"Setelah saya tegur, yang bersangkutan malah pura-pura tidak melihat petugas. Diingatkan kembali malah memaksakan untuk jalan terus dan hendak menabrak saya, karena ada anggota yang merekam videonya, dia langsung berbelok ke kiri ke arah Kramat Jati," ujarnya.

Dihentikannya pemberlakuan tilang manual, kata Oka, menjadikan petugas di lapangan kini sudah tidak dihiraukan lagi oleh para pelanggar lalu lintas. Bahkan, banyak sopir angkutan umum yang berkendara secara ugal-ugalan di wilayah Pasar Rebo.

"Memang di wilayah Pasar Rebo, pengemudi-pengemudi angkotnya luar biasa bandel," ucapnya.

Dia menambahkan, kasus seperti itu tidak hanya terjadi di wilayah hukum Polsek Ciracas, melainkan juga terjadi di wilayah hukum Polsek Pasar Rebo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement