REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Potensi kelautan dan maritim di Indonesia dinilai cukup untuk mengguritakan entitasnya agar potensi-potensi itu termaksimalkan bagi kemakmuran masyarakatnya. Dan, salah satu usaha mengembangkan potensi itu adalah dengan cara difusi teknologi (kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan meningkatkan daya guna potensinya).
Nah, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung periode 2017-2022, Erzaldi Rosman menegaskan pentingnya difusi teknologi itu, terutama budidaya kelautan dan perikanan bagi masyarakat. Terutama bagi pembudidaya Lobster.
Pernyataan itu disampaikan Erzaldi Rosman saat kunjungannya hari Selasa (17/1/23) ke Kampung Lobster Dive Club yang berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, untuk melihat secara langsung siklus hulu-hilir potensi pengembangan budidaya lobster yang berbasis lingkungan, untuk pemanfaatan perekonomian yang memberdayakan masyarakat.
"Jangan kita hanya melihat nilai ekonomis dari sebuah usaha saja, tetapi juga harus memperhatikan dampak lingkungan. Keduanya harus seimbang," ungkap Erzaldi.
Oleh sebab itu menurut Erzaldi Rosman di sela-sela kunjungan di negeri Sunrise of Java itu, perlu dilakukan difusi teknologi dalam pengembangannya. Erzaldi antusias dengan apa yang dilakukan oleh Kampung Lobster Banyuwangi ini untuk masa depan kemajuan budidaya perikanan nasional.
"Penting kita lakukan difusi teknologi bagi pembudidayaan lobster ini agar lebih produktif dan ramah lingkungan," ujarnya.
Memberikan efek yang luas dan luar biasa
Dengan kegiatan pembudidayaan lobster di Kampung Lobster ini tentu akan memberikan multiplier effect (pengaruh yang meluas yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi di mana peningkatan pengeluaran nasional mempengaruhi peningkatan pendapatan dan konsumsi).
Terutama, keuntungan itu bagi masyarakat di sisi pebudidayaan maupun pendukung usaha, seperti pengadaan pangan lobster. Bagi Erzaldi, difusi teknologi budidaya lobster ini harus dilakukan dan didukung kebijakan. Ini dilakukan agar produktivitas budidaya dari pembenihan hingga pembesaran bisa peroleh hasil maksimal dan berkualitas tinggi.
"Teknologi budidaya kelautan dan perikanan perlu difusi teknologi untuk rakyat agar teknologi budidaya menjadi budaya kelompok tani kecil. Jadi jangan teknologi itu hanya kesannya terjangkau oleh perusahaan atau pemodal besar saja," begitu penjelasan pria yang oleh masyarakatnya akrab disapa Bang ER.
Dia juga ingin mendorong ke depan terjadi persebaran teknologi yang bisa diaplikasikan dan mudah dijangkau kelompok tani ikan. Erzaldi, yang meraih Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden Joko Widodo beberapa tahun lalu itu, mengaku memegang pesan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Menteri yang diberi tugas tambahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin proyek lumbung pangan nasional ini mengingatkan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim.
"Pesannya satu, negara kita ini negeri maritim. Potensi maritimnya besar, jadi mesti cermat mengelolanya dengan mengoptimalkan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat kecil," ujarnya.