REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Sejak musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada November 2022, Palang Merah Indonesia (PMI) masih memberikan pelayanan kesehatan bagi warga terdampak bencana. PMI mendatangi warga terdampak bencana yang masih menempati posko pengungsian.
Koordinator Kesehatan PMI Cianjur, Susilawati, mengatakan, sesuai permintaan warga, belakangan ini pelayanan kesehatan dilakukan sebanyak dua kali dalam satu hari di sejumlah posko pengungsian.
“Tingginya permintaan warga sejak satu pekan terakhir membuat pelayanan kesehatan kita berikan sehari dua kali, pada pagi hari dan sore hari, untuk warga yang sudah mulai beraktivitas, namun masih tinggal di dalam posko pengungsian,” ujar dia di Cianjur, Selasa (17/1/2023).
PMI menyiapkan dua dokter dan 15 tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada warga di posko pengungsian. Menurut Susilawati, setiap hari ada sekitar seratus warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan, mulai dari usia 10 tahun sampai 60 tahun.
Selama satu pekan terakhir, sejumlah warga terdampak bencana di posko pengungsian disebut mengeluh sakit badan, mengalami gangguan pernapasan, atau gatal-gatal. Susilawati mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan warga terdampak gempa yang mengalami penyakit serius. PMI dan relawan pun mengedukasi warga di pengungsian agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan.
Tidak hanya ke posko pengungsian, Susilawati mengatakan, pihaknya juga masih melakukan pelayanan kesehatan secara mobil. “Termasuk pelayanan dari rumah ke rumah juga masih berjalan karena masih ada warga korban gempa yang masih harus mendapatkan pemeriksaan atas luka yang diderita akibat tertimpa bangunan dan lain-lain,” kata Susilawati.