Selasa 17 Jan 2023 22:12 WIB

Pemkot Mataram Larang Siswa Bawa Lato-Lato ke Sekolah

Permainan lato-lato dianggap mengganggu konsentrasi siswa di sekolah.

Sejumlah anak memainkan lato-lato.
Foto: ANTARA FOTO/Andri Saputra
Sejumlah anak memainkan lato-lato.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melarang siswa membawa mainan lato-lato ke sekolah. Hal itu agar tidak mengganggu kenyamanan proses belajar mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf Zain di Mataram, Selasa (17/1/2023), mengatakan, larangan itu sudah disampaikan melalui surat edaran kepada semua sekolah baik tingkat SD maupun SMP se-Kota Mataram. "Dalam surat tersebut, kami melarang siswa membawa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah," katanya.

Baca Juga

Surat edaran tersebut dikeluarkan menyikapi maraknya permainan lato-lato yang saat ini viral di media sosial. Permainan tersebut mengganggu konsentrasi anak saat belajar ketika mainan tersebut dibawa dan dimainkan di sekolah apalagi di ruang kelas.

Menurut dia, edaran larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah dimaksudkan untuk menjaga kenyamanan anak-anak dalam proses belajar mengajar atau agar selama di sekolah anak-anak bisa fokus belajar. Selain itu, juga untuk menjaga keselamatan anak-anak.

"Mainan lato-lato ini keras dan lumayan berat, kalau putus atau tidak sengaja kena teman mereka kan bisa cedera," katanya.

Terkait dengan hal itu, pihak sekolah diminta untuk melakukan razia lato-lato ketika anak-anak hendak masuk ke halaman sekolah dan ruang kelas. "Edaran itu baru kita sampaikan kemarin, dan mungkin tadi pagi sekolah sudah mulai razia lato-lato," katanya.

Menurut dia, lato-lato hasil razia siswa tersebut diminta untuk dikumpulkan di ruang guru atau kepala sekolah sebagai barang sitaan siswa dan tidak dikembalikan lagi.

"Harapannya, semoga hal itu bisa memberikan efek jera kepada anak-anak untuk tidak lagi membawa mainan ke sekolah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement