Rabu 18 Jan 2023 00:05 WIB

Dokter: Anak-Anak Justru Santap Makanan Cepat Saji, Minus Protein Hewani

Asupan potein hewani penting bagi anak untuk cegah stunting.

Red: Nora Azizah
Perlunya anak-anak di bawah lima tahun (balita) mendapatkan asupan protein hewani yang cukup.
Foto: www.pixabay.com
Perlunya anak-anak di bawah lima tahun (balita) mendapatkan asupan protein hewani yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), mengingatkan perlunya anak-anak di bawah lima tahun (balita) mendapatkan asupan protein hewani yang cukup. Asupan protein cegah anak dari stunting.

"Saklar pertumbuhan akan switch on ketika asam amino esensialnya cukup kadarnya dalam darah dan asam amino esensial sumbernya hanya dari protein hewani, bukan nabati," ujar dia kepada awak media secara daring, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang mempengaruhi fisik dan otak anak, akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 23 persen bayi lahir sudah stunting, sehingga intervensi harus dimulai sebelum bayi lahir dan bahkan sejak perempuan di usia remaja.

Piprim mencatat, sayangnya saat ini masih didapati anak-anak yang justru menyantap kudapan tak sehat termasuk cepat saji, ultraproses yang tinggi gula dan karbohidrat. Namun, minus protein hewani.