Rabu 18 Jan 2023 05:51 WIB

Wakil Perdana Menteri Liu: China Terbuka untuk Dunia

Wakil Perdana Menteri China yakin ekonomi China pulih pada 2023.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Liu He, Wakil Perdana Menteri Tiongkok menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss Selasa, 17 Januari 2023. Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia berlangsung di Davos dari 16 Januari hingga 20 Januari, 2023.
Foto: AP/Markus Schreiber
Liu He, Wakil Perdana Menteri Tiongkok menyampaikan pidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss Selasa, 17 Januari 2023. Pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia berlangsung di Davos dari 16 Januari hingga 20 Januari, 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wakil Perdana Menteri Liu He mengatakan, China menyambut investasi asing dan akan terus membuka diri pada dunia. Di World Economic Forum, Davos, Swiss, Liu mengatakan, China yakin pada 2023 perekonomiannya akan kembali tumbuh normal sebelum pandemi.

Negeri Tirai Bambu berharap impor, investasi perusahaan, dan konsumsi tahun ini akan naik. Dalam pidatonya Liu menyebut penguatan kerja sama internasional dan menjaga perdamaian dunia sebanyak 11 kali.

Ia menambahkan Beijing juga akan terus mendukung sektor swasta, mempromosikan persaingan sehat dan memperdalam reformasi perusahaan raksasa milik negara. Ia mengatakan, beberapa saran kembali ke rencana ekonomi sebelumnya tidak dapat dilakukan.

"China selalu mempromosikan keterbukaan menyeluruh, dan meningkatkan tingkat dan kualitas keterbukaan, investasi asing disambut di China dan pintu China selalu akan selalu di buka lebih lebar lagi," katanya Selasa (17/1/2023).

Kunjungan Liu ke Davos menandai kunjungan luar negeri delegasi China yang pertama sejak negara itu melonggarkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 paling ketat didunia. Peraturan itu menjaga 1,4 miliar orang China dari virus korona tapi menekan perekonomiannya.

Pernyataan Liu salah satu sinyal China akan kembali terlibat dalam isu penting dan menarik investasi. Negara itu hendak membangkitkan kembali perekonomian yang hanya tumbuh 3 persen tahun lalu, performa terburuk dalam setengah abad dan tidak mencapai target 5,5 persen.

Kehadiran Liu di Davos bertolak belakang dengan ketidakhadiran Rusia yang invasinya ke Ukraina China tolak kecam.

Hubungan China dan Australia dalam beberapa pekan terakhir juga mulai membaik. Perubahan kekuasaan di Canberra membuka jalan bagi Beijing kembali mengimpor batu bara dari Australia setelah tertahan selama tiga tahun.

Pada November lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden juga bertemu di Bali, Indonesia. Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak meneruskan keterlibatan dengan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada 2023.

Di Davos, Liu akan bertemu pemimpin sejumlah negara dan anggota komunitas bisnis termasuk CEO-CEO dari perusahaan keuangan, teknologi, konsumen dan industri. Ia juga akan bertemu Menteri Keuangan AS Janet Yellen di Zurich dalam pertemuan tatap muka pertama mereka.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement