Rabu 18 Jan 2023 12:51 WIB

Tsamara: Untuk PSSI tak Ada yang Lebih Baik dari Erick Thohir

Erick Thohir terbukti berpengalaman dalam bidang sepak bola.

Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) bersama pendukungnya usai menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) bersama pendukungnya usai menyerahkan berkas pendaftaran calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Ahad (15/1/2023). Erick Thohir menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin bertambah dukungan untuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Iwan Bule. Nah, kali ini, dukungan datang dari mantan politisi PSI Tsamara Amany Lubis dan Pangeran Siahaan. 

Keduanya menginisiasi gerakan B.E.D.A yang merupakan akronim dari Bersih, Enerjik, Dahsyat dan Amanah. Substansi hal itu dinilai seirama dengan sosok Erick Thohir. Menteri BUMN Kabinet Indonesia Maju itu diyakini bisa membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.

Tsamara menilai Erick Thohir punya rekam jejak mumpuni sebagai modal memimpin PSSI. Erick pernah mengelola Persib Bandung, DC United, bahkan Inter Milan.

"Erick Thohir Beda karena bukan orang baru dalam dunia olahraga di Indonesia. Ia sebelumnya pernah mengelola Inter Milan, salah satu klub legendaris di Serie A Italia. Sementara di Indonesia, pernah menjadi Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) periode 2006-2010," kata Tsamara Amany di GIOI Menteng, Jakarta, Rabu (18/1).

Rekam jejak ini dan pengalaman yang Ia miliki akan menjadi bekal penting memperbaiki PSSI dan mengharumkan sepak bola Tanah Air di mata dunia. "Untuk PSSI tidak ada yang lebih baik dari Erick Thohir," kata Tsamara.

CO-Chair B.E.D.A lainnya, Pangeran Siahaan, menilai Erick Thohir sebagai harapan baru. Di bawah kepemimpinan pemilik Persis Solo itu, PSSI diharapkan bisa semakin baik dan Timnas Indonesia kembali berprestasi.

"Untuk bisa menjadi juara, kita tidak cukup hanya dengan talenta tapi juga kemampuan manajerial yang visioner dan berani. Selain itu yang paling penting dia memiliki nyali untuk membenahi berbagai hal yang menghambat persepakbolaan Indonesia. Kami percaya ET bisa menjadi harapan bagi masa depan sepak bola indonesia,” ujar Pange, sapaan akrab Pangeran Siahaan.

Sementara itu, pengamat sepak bola sekaligus mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia Justinus Lhaksana alias coach Justin menyebut kalau pencalonan Erick Thohir sebagai bakal calon Ketum PSSI bak angin segar untuk sepak bola Indonesia.

"Kenapa gue dukung ET, satu hal yang tidak dimiliki calon lain yaitu pengalaman. Kita tidak bisa membeli pengalaman. Dia itu 2-3 tahun CEO Inter Milan, itu pengalaman luar biasa, value-nya. Dia tahu bagaimana mengelola klub profesional, bagaimana mengelola kompetisi, beliau juga punya pengalaman di MLS (Major League Soccer). Sekarang di Oxford, di samping bola lokal tentunya."

"Sebagai Menteri BUMN, dia juga punya banyak akses, itulah kenapa gue unggulkan ET jadi ketua PSSI, track record beliau seperti apa, jadi untuk gue dia sosok yang tepat memimpin PSSI. Kita butuh angin segar, kita butuh orang yang lebih baik," tutur coach Justin.

Sebelumnya, dukungan terhadap Erick Thohir juga datang dari sejumlah pesohor dan juga voters PSSI, mulai dari Kaesang Pangarep (Persis Solo), Raffi Ahmad (RANS Nusantara FC), Teddy Tjahjono (Persib Bandung), sampai Hendri Zainuddin (Sriwijaya FC Palembang).

Erick Thohir merupakan satu dari lima bakal calon Ketum PSSI periode 2023-2027. Keempat nama lainnya adalah La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis.

Adapun Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI akan dilaksanakan pada 16 Februari 2023.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement