REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva mengatakan investasi internasional untuk membantu negaranya mengurangi deforestasi di hutan Amazon dan mengurangi dampak perubahan iklim, belum terwujud.
Ia mengatakan Brasil mendapatkan kembali kepercayaan dari Parlemen Eropa mengenai penolakan perjanjian dagang Uni Eropa dengan blok Mercosur. Pasar bersama di Amerika Latin yang terdiri dari Brasil, Argentina, Paraguay dan Uruguay.
Silva mengatakan pemerintah baru Brasil membangun kembali lembaga dan kebijakan lingkungan yang "dibongkar habis" pemerintah sebelumnya.
Silva menambahkan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menawarkan Brasil sebagai tuan rumah pertemuan COP30 pada tahun 2025. Sebagai komitmen negara itu dalam penanggulangan perubahan iklim.
"Terdapat regulasi global yang bagus tapi investasi lemah dan 100 miliar dolar yang dijanjikan negara kaya masih tidak ada, kami membutuhkan sumber daya untuk aksi mitigasi dan juga beradaptasi sekarang," katanya di World Economic Forum (WEF), Davos, Swiss, Selasa (18/1/2023).
"Tanggung jawab untuk menjaga hutan Amazon tidak hanya kami sendiri," katanya.
Silva mengatakan Brasil membutuhkan mitra dan dukungan teknologi.
"Kami tidak dapat memotong deforestasi di Amazon sampai nol tapi bila seluruh dunia masih menghasilkan CO2, Amazon juga tetap akan hancur," katanya.
Silva mengatakan pemerintah Brasil yang dilantik 1 Januari lalu berhasil mendapatkan kembali kepercayaan Eropa dalam menangani hutan Amazon dan akan "mengunjungi kembali" perjanjian perdagangan besar dengan Mercosur.
Lula mengatakan ingin menegosiasikan ulang perjanjian yang sudah 20 tahun dinegosiasikan. Ia ingin menambahkan jaminan lingkungan dan hak asasi manusia.
Silva mengatakan Bank Pembangunan Antar-Amerika yang dipimpin Ilan Goldfajn akan membiayai proyek-proyek berkelanjutan. Sementara yayasan aktor Hollywood Leonardo DiCaprio akan menggalang dana dan berinvestasi sebesar 100 juta dolar AS di Amazon.
Silva dan Menteri Keuangan Fernando Haddad mewakili Brasil di WEF. Mereka membahas peta jalan ekonomi, sosial, dan lingkungan negara itu di sebuah panel.