Rabu 18 Jan 2023 15:44 WIB

Wanita Tertua di Dunia Meninggal pada Usia 118 Tahun

Wanita tertua di dunia ini lahir pada 11 Februari 1904.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Wanita tertua di dunia (ilustrasi)
Foto: tanyadokteranda.com
Wanita tertua di dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wanita tertua yang tercatat di dunia meninggal di usianya ke-118 tahun, Selasa (17/1/2023) waktu setempat. Ia menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan tidur di panti jompo yang ia tinggal di Prancis Selatan.

"Ada kesedihan yang luar biasa, tapi ini adalah keinginannya untuk bersama dengan kakak tercintanya yang lebih dulu pergi. Baginya, ini adalah pembebasan,” kata juru bicara David Tavella dari panti jompo Sainte-Catherine-Laboure di kota Toulon, Prancis selatan dikutip laman Aljazirah, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Randon lahir pada 11 Februari 1904. Ia tercatat sebagai manusia tertua yang masih hidup di dunia menurut Daftar Peringkat Supercentenarian Dunia Gerontology Research Group (GRG).

Lama dikenal sebagai orang tertua di Eropa, Randon kemudian menjadi yang tertua di dunia setelah kematian Kane Tanaka Jepang pada usia 119 tahun lalu. Guinness World Records secara resmi mengakui statusnya pada April 2022.

Randon lahir di tahun ketika New York membuka kereta bawah tanah pertamanya, dan Perang Dunia I masih satu dekade lagi. Dia dibesarkan dalam keluarga Protestan sebagai satu-satunya anak perempuan di antara tiga bersaudara yang tinggal di kota selatan Ales, Prancis.

Salah satu kenangan terindahnya adalah kembalinya dua saudara laki-lakinya pada akhir perang tahun 1918. "Jarang, dalam keluarga, biasanya ada dua yang mati daripada dua yang hidup. Mereka berdua kembali," katanya saat wawancara dengan AFP di usia 116.

Randon bekerja sebagai pengasuh di Paris untuk anak-anak dari keluarga kaya. Menurutnya itu adalah periode waktu paling bahagia dalam hidupnya.

Dia menjadi seorang Katolik dan dibaptis pada usia 26 tahun. Didorong oleh keinginan untuk melangkah lebih jauh, dia bergabung dengan ordo biarawati Daughters of Charity ketika dia berusia 41 tahun.

Randon mengambil nama Suster Andre ketika menjadi biarawati pada 1944. Suster Andre kemudian ditugaskan ke sebuah rumah sakit di Vichy, Perancis. Di situ, ia bekerja selama 31 tahun.

Di satu waktu, ia pindah ke Toulon yang terletak sepanjang pantai Mediterania. Hari-harinya di panti jompo diselingi dengan doa, waktu makan, dan kunjungan dari penghuni dan pekerja rumah sakit.

Dia juga menerima banyak surat yang hampir semuanya dia tanggapi. Pada 2021, dia selamat dari serangan Covid-19.

Randon mengatakan kepada wartawan tahun lalu bahwa pekerjaannya dan kepeduliannya terhadap orang lain membuatnya tetap sigap. "Orang mengatakan bahwa pekerjaan membunuh, bagi saya pekerjaan membuat saya tetap hidup, saya terus bekerja sampai saya berusia 108 tahun," katanya pada April tahun lalu.

Meskipun dia buta dan membutuhkan kursi roda, dia biasa merawat orang tua lain yang jauh lebih muda dari dirinya. "Orang-orang harus saling membantu dan mencintai satu sama lain daripada membenci. Jika kita berbagi semua itu, segalanya akan jauh lebih baik," katanya.

Kemungkinan orang tertua baru di Prancis kini adalah Marie-Rose Tessier yang berusia 112 tahun.

Tetapi Toussaint memperingatkan bahwa selalu ada kemungkinan orang yang bahkan lebih tua belum membuat diri mereka dikenal. Jeanne Calment yang meninggal pada 1997 pada usia 122 tahun di Arles, Prancis selatan, memegang rekor usia tertua yang pernah dicapai manusia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement