Rabu 18 Jan 2023 16:47 WIB

AHY Terus Konsolidasi Demokrat dari Provinsi ke Provinsi Lain

Menurut AHY, Demokrat tak ingin tergesa-gesa bentuk koalisi dengan Nasdem dan PKS.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, konsolidasi Partai Demokrat yang dilakukan terus-menerus dari provinsi ke provinsi lain merupakan bagian dari ikhtiar menuju Pemilu 2024. Karena alasan itulah, ia berkeliling daerah.

"Yang saya tangkap setiap ke daerah ada semangat dan energi yang besar sekali menuju Pemilu 2024. Ini adalah bagian dari ikhtiar kami yang akan dilakukan terus menerus dari satu provinsi ke provinsi lainnya," kata AHY usai acara 'Pelantikan Pengurus DPC Partai Demokrat Se-Provinsi Lampung Periode 2022-2027' di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Rabu (18/1/2023).

Menurut AHY, apabila hal tersebut dapat terus menerus dilakukan maka soliditas dan menyatukan strategi agar Pemilu 2024 bisa menjadi suatu kesuksesan bagi Partai Demokrat dapat diraih. Baik itu untuk pemilu legislatif maupun pilpres.

"Saya bersama DPD Demokrat Lampung serta jajaran DPC lainnya memiliki komitmen untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan pada pemilu 2024 mendatang," kata AHY.

Dengan demikian, kata dia, ke depan Partai Demokrat akan semakin berperan dan kuat di parlemen, baik di DPR pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. "Tapi jika diridai Alllah SWT, insyaallah kami bisa kembali lagi ke pemerintahan nasional. Ini adalah ikhtiar dan semangat yang sedang kami lakukan," kata AHY.

Dia menuturkan, Demokrat sedang berupaya membangun komunikasi politik dengan Partai Nasdem dan PKS untuk membentuk sebuah koalisi. Ketiga partai itu digadang-gadang mengajukan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

"Kami dengan partai lainnya, PKS dan Partai Nasdem terus membangun komunikasi. Saya meyakini bahwa semua ini membutuhkan proses, kami tak ingin tergesa-gesa dan terburu-buru dalam hal ini yang nanti malah akan bubar di tengah jalan," kata AHY.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement