Rabu 18 Jan 2023 16:53 WIB

Modalku Salurkan Pendanaan Rp 41,2 Triliun ke UMKM

Dana itu diberikan ke 5,1 juta di lima negara.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Peserta saat mengikuti pelatihan membuat Batik Betawi Tambora di kawasan Rawamangun, Jakarta, Senin (9/1/2023). Pelatihan tersebut untuk mengembangkan industri kreatif berbasis UMKM bagi masyarakat sekaligus melestarikan seni budaya Kota Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Peserta saat mengikuti pelatihan membuat Batik Betawi Tambora di kawasan Rawamangun, Jakarta, Senin (9/1/2023). Pelatihan tersebut untuk mengembangkan industri kreatif berbasis UMKM bagi masyarakat sekaligus melestarikan seni budaya Kota Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan financial technology (fintech) Modalku telah menyalurkan pendanaan sebanyak Rp 41,2 triliun selama tujuh tahun terakhir yang ditutup pada Desember 2022. Dana itu diberikan ke 5,1 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Dibandingkan 2021, angka penyaluran pendanaan Grup Modalku mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen lebih. Hal ini menunjukan tingginya kebutuhan UMKM terhadap akses pendanaan.

Baca Juga

Co-founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menjelaskan, 2022 bukanlah tahun mudah. Tahun tersebut, lanjutnya, merupakan situasi menantang bagi perjalanan bisnis Modalku.

"Modalku berhasil mendapatkan pendanaan di awal tahun dari investor yang mampu memberi kesempatan bagi kami agar tumbuh dan bertahan di tahun ini," tuturnya dalam keterangan pers, Rabu (18/1/2023).

Tahun 2022 merupakan tahun kolaborasi dan Modalku banyak menjalankan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak. Semua itu, kata dia, dilakukan demi membangun ekosistem lengkap bagi para UMKM. Khususnya UMKM di Tanah Air.

Co-founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan menjelaskan, di tengah ketidakpastian situasi ekonomi saat ini, UMKM diprediksi akan tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sejalan dengan program pemerintah, Modalku akan terus melanjutkan komitmen dalam memperkuat bisnis serta menjawab dan mengatasi tiga tantangan yang dialami oleh UMKM.

Di antaranya menyediakan akses pendanaan, menghadirkan fasilitas transaksi, serta membantu mengelola arus transaksi UMKM. "Ke depannya Modalku juga akan mengimplementasikan strategi ekspansif namun terukur," ujar dia.

Di Indonesia, tambahnya, penyaluran pendanaan Modalku telah didistribusikan ke berbagai industri UMKM. Industri UMKM yang paling banyak didanai oleh perusahaan didominasi oleh sektor perdagangan, baik grosir dan eceran, termasuk pengusaha online sebesar 55 persen. Kemudian diikuti sektor jasa, termasuk industri pengolahan, konstruksi, serta pengangkutan dan pergudangan sebesar 44 persen.

Sedangkan sektor kehutanan dan perikanan sebesar satu persen. Area penyaluran dana Modalku tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, namun juga menjangkau hingga ke luar Pulau Jawa. Beberapa area di luar Pulau Jawa yang paling banyak didanai oleh Modalku antara lain Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Bali.

Dijelaskan, Modalku juga senantiasa mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan bisnis. Perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra strategis dari berbagai industri di Indonesia.

Mitra tersebut di antaranya bergerak di industri e-commerce, outsourcing, logistik, transportasi, manufacturing, agribisnis, alat kesehatan serta makanan dan minuman. Sebanyak lebih dari 230 ribu pemberi dana, baik individu maupun institusi telah terdaftar di Grup Modalku sampai akhir 2022.

Di Indonesia, jumlah pemberi dana Modalku paling banyak terdapat di area Pulau Jawa, yakni sebesar 83 persen. Jumlah akun pemberi dana masih didominasi oleh pemberi dana individu dibanding pemberi dana institusi.

Berbeda dengan penerima dana, komposisi pemberi dana di Modalku cukup seimbang, baik generasi milenial, generasi Z maupun generasi X. Pemberi dana di Modalku dengan rentang umur di bawah 35 tahun dengan pemberi dana yang berumur di atas 35 tahun memiliki persentase yang sama, yakni sebesar 50 persen.

Selama 2022, dari semua produk Modalku, sejumlah 40 persen pemberi dana di Modalku memilih pinjaman terproteksi dan sebesar 89 persen pemberi dana telah melakukan pendanaan ulang. Selain itu, kerja sama dalam bentuk channeling mengalami peningkatan dari sisi nominal sebesar lebih dari 250 persen jika dibandingkan pada 2021.

Mengawali 2023, Modalku fokus meningkatkan profitabilitas perusahaan dan optimis terus menunjukkan pertumbuhan positif. Guna mencapai target perusahaan yang profitable, Modalku terus fokus untuk mengembangkan fundamental dan bisnis.

Pengembangan tersebut dilakukan salah satunya melalui penguatan di lisensi bisnis, bijak dalam pengeluaran perusahaan, memperluas kolaborasi, meningkatkan reputasi brand di industri yang belum terjangkau Modalku, serta mengembangkan teknologi untuk mendukung strategi perusahaan.

Modalku menyediakan layanan pendanaan digital, penerima dana atau UMKM yang berpotensi bisa mendapatkan modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar. Didanai oleh pemberi dana platform atau individu atau institusi yang mencari alternatif investasi pendanaan bersama melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku beroperasi pula di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan nama Funding Societies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement