Kamis 19 Jan 2023 04:21 WIB

Percaya Angka 3, 7, dan 9 Sebagai Penanda Keberuntungan, Apa Hukumnya dalam Islam?

Seorang Muslim percaya setiap yang terjadi padanya adalah bentuk cobaan atau ujian.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Percaya Angka 3, 7, dan 9 Sebagai Penanda Keberuntungan, Apa Hukumnya dalam Islam?
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Percaya Angka 3, 7, dan 9 Sebagai Penanda Keberuntungan, Apa Hukumnya dalam Islam?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah diskusi daring yang dilakukan di situs About Islam, seorang imam ditanya tentang hukum mempercayai beberapa angka yang diyakini sebagai pembawa keberuntungan. Angka seperti 3, 7, dan 9 banyak dipercaya membawa keberuntungan saat memakai atau memilih angka tersebut.

Imam Masjid Toronto yang merupakan lulusan Universitas Al Azhar Wael Shihab mengatakan dalam Islam tidak ada dalil atau pendapat ulama yang mengkhususkan suatu nomor tertentu menandakan atau membawa keberuntungan. Menurutnya, tidak ada Alquran atau Hadist yang pernah menyebutkan suatu nomor.

Baca Juga

"Masalah kepercayaan atau aqidah harus berlandaskan pada petunjuk wahyu, yakni Alquran dan As-Sunnah. Tidak ada dalam sumber-sumber, Alquran atau Sunnah, atau dalam praktik Muslim awal dan ulama terkemuka untuk menunjukkan nomor tertentu yang dirujuk dalam pertanyaan itu adalah keberuntungan. Oleh karena itu, gagasan yang tidak berdasar untuk percaya pada keberuntungan mereka (nomor)," jelas Imam.

Dia kemudian menyarankan agar seorang Muslim tidak mengandalkan ide-ide aneh seperti itu untuk mencari keuntungan duniawi. Muslim juga sebaiknya tidak menyia-nyiakan tenaga dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan hukumnya.

Sebagaimana diketahui, seorang Muslim percaya setiap yang terjadi padanya adalah bentuk cobaan atau ujian. Entah itu kemalangan atau kesenangan, semua itu adalah untuk menguji seorang hamba. Sehingga mempercayai suatu nomor tertentu adalah kesalahan karena setiap yang menimpa seorang hamba adalah karena kehendak-Nya.

Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al Anbiya: 35).

Doa dihindarkan dari bahaya

Namun, seorang Muslim dapat meminta kepada Allah SWT untuk dilindungi dan dihindarkan dari kemalangan atau bahaya. Doa tersebut dianjurkan untuk dibaca di pagi dan sore hari. Doa tersebut adalah sebagai berikut.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement