REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Pemilihan (KP) PSSI Amir Burhanudin mengungkapkan alasan ada beberapa nama yang masuk dalam daftar bakal calon Ketum, Waketum maupun Komite Eksekutif (Exco) PSSI. KP telah menutup sekaligus mengumumkan nama-nama bakal calon sementara yang akan berkontestasi untuk beberapa posisi di PSSI.
KP telah mengumumkan lima nama Caketum, 20 Waketum dan 83 calon Exco PSSI pada Senin (16/1/2023). Namun tak lama setelah pengumuman tersebut, Waketum PSSI Iwan Budianto meminta namanya dicoret. Pasalnya, ia sudah menyatakan tak akan maju lagi untuk posisi apapun di PSSI tapi namanya muncul karena ada anggota PSSI yang mendaftarkan.
"Itu kan terserah yang mencalonkan. Anggota PSSI bebas mendaftarkan siapa pun. Namun masalahnya kan mereka (yang dicalonkan) tidak tahu, nah ini berarti salah yang mengusulkan, kok bisa yang berkaitan tidak tahu," kata Amir saat dihubungi republika.co.id, Rabu (18/1/2023).
Dalam statuta PSSI, ada aturan yang mengatakan bahwa setiap kandidat Anggota Komite Eksekutif hanya membutuhkan setidaknya satu dukungan dari anggota PSSI yang di antaranya adalah Asprov, klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Dengan begitu, siapa pun nama yang diajukan oleh anggota PSSI akan masuk bursa.
"Tapi kan nanti ada proses verifikasi, dan jika tidak ditemukan dokumen kesediaan pasti akan kita coret," ujarnya.
Selain itu, nanti pada tanggal 19-21 Januari akan menjadi tenggat waktu bagi para calon untuk melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti foto, KTP, CV, SKCK dsb. Jadi, kata dia, nama-nama sementara yang ada di bursa saat ini adalah nama-nama mentah yang bersumber dari dukungan anggota dan lembar kesediaan.
"Bisa jadi mereka itu bersedia tapi tidak ada dukungan atau sebaliknya, didukung tapi tidak ada lembar kesediaan, tetap kita tulis. Nah jika nanti setelah diversifikasi ada salah satu yang kurang, maka akan kita coret. Baru nanti kita umumkan tanggal 31 (Januari) nama-nama resminya," kata Amir.