Rabu 18 Jan 2023 19:18 WIB

Wah, Anggaran Kemenpar Dipangkas 20 Persen

Pada 2024, diproyeksi sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru bisa diciptakan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan terjadi pemangkasan sebanyak 20 persen dari anggaran Kemenparekraf pada tahun 2023 yang berjumlah Rp 3,38 triliun. Meski demikian, ia memastikan itu tidak ganggu target

"Kemenparekraf mendapatkan anggaran yang mindu, minus dua puluh persen," ujarnya dalam Indonesia Tourism Outlook 2023 yang digelar di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Untuk mencapai target, perlu pergerakan wisatawan Nusantara sebesar 1,4 miliar pada 2023. Ia mendorong usulan Hari Kejepit Nasional (Harpitnas) sebagai hari libur terealisasi.

"Makanya saya bilang the kejepitinations, hari kejepit harus didorong untuk menjadi long weekend dan Alhamdulilah, Imlek sudah disetujui menjadi libur bersama," katanya.

Presiden, lanjutnya, telah sepakat pada Imlek mendatang terdapat libur panjang akhir pekan. Ini untuk meningkat devisa pariwisata dari wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Durasi tinggal di destinasi wisata bisa lebih panjang dan pengeluarannya lebih besar. Pada ekonomi lokal, ini bisa mencapai hampir enam miliar dolar AS.

"Dan yang terpenting jutaan lapangan kerja yang hilang saat pandemi sekarang kita bisa menambah, tahun lalu 3,7 juta lapangan kerja," katanya.

Total masyarakat Indonesia yang menggantungkan sektor parekraf berjumlah sekitar 45 juta. Pada 2024, diproyeksi sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru bisa diciptakan.

Dari sisi promosi untuk membantu mendorong target capaian yang ditetapkan, Sandi mengungkapkan bakal ada kolaborasi dengan Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) untuk menyosialisasikan. Termasuk dengan stakeholders terkait yang diharapkan mampu melihat peluang untuk lakukan produksi, promosi dalam bingkai kolaborasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement