Rabu 18 Jan 2023 23:51 WIB

Gerombolan Kera Liar Mengacak-acak dan Rusak Fasilitas Masjid di Kuningan

Gerombolan kera liar yang rusak fasilitas masjid diduga berasal dari perkebunan

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Sekelompok kera (ilustrasi). Gerombolan kera liar yang rusak fasilitas masjid diduga berasal dari perkebunan di Kuningan.
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Sekelompok kera (ilustrasi). Gerombolan kera liar yang rusak fasilitas masjid diduga berasal dari perkebunan di Kuningan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Sejumlah kera ekor panjang (Macaca Fascicularis) liar dilaporkan meresahkan warga di Dusun Satu Keramat RT 001 RW 001 Desa Sumbakeling, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan. 

Kera liar tersebut kerap dijumpai di area Masjid Al-Ikhlas dusun setempat. Bahkan, hewan primata itu dilaporkan suka mengacak-acak fasilitas di dalam masjid dan dikhawatirkan membahayakan warga sekitar.

Baca Juga

Untuk itu, Kepala Dusun Satu Kramat, Mutakin (45), kemudian melaporkan hal tersebut ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan. 

''Setelah mendapat laporan, petugas kami langsung meluncur ke lokasi dan melakukan pencarian terhadap kera ekor panjang,'' kata Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh Khadafi Mufti, Rabu (18/1/2023).

Namun, setelah dilakukan upaya pencarian selama 1 jam 45 menit, kera ekor panjang tidak ditemukan satupun.

Khadafi mengungkapkan, dari hasil pendataan dan mitigasi, kera ekor panjang itu kemungkinan berasal dari area perkebunan milik Perhutani yang berlokasi di Desa Ciberem, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Kera yang dilaporkan masuk ke permukiman warga di Dusun Satu Kramat, kemungkinan yang terpisah dari kawanan koloninya. 

''Saat dilakukan mapping mitigasi, kera tersebut tidak ditemukan, kemungkinan sudah kembali ke area perkebunan,'' terang Khadafi.

Khadafi mengakui, apabila tidak dievakuasi, kera ekor panjang dikhawatirkan mengganggu warga. Karena itu, jika hewan tersebut kembali, sebaiknya lakukan pengusiran dengan menggunakan kentongan ataupun bunyi-bunyian.

''Apabila warga melihat/menemukan kera di permukiman, jangan dikasih makan,'' kata Khadafi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement