Kamis 19 Jan 2023 05:55 WIB

KPK Hentikan Pengusutan Laporan Dugaan Ferdy Sambo Beri Amplop ke LPSK

KPK tidak menemukan data dan informasi mendukung ada dugaan tindak pidana.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Terdakwa Ferdy Sambo saat menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023). Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut  terdakwa Ferdy Sambo penjara seumur hidup karena dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana  terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan merusak barang bukti elektronik terkait pembunuhan Yosua.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Terdakwa Ferdy Sambo saat menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023). Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut terdakwa Ferdy Sambo penjara seumur hidup karena dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dan merusak barang bukti elektronik terkait pembunuhan Yosua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan pengusutan laporan terkait dugaan pemberian amplop dari mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Percobaan suap ini disetop lantaran tidak ditemukannya kecukupan bukti.

"(Kami) tidak menemukan data-data dan informasi yang mendukung adanya dugaan tindak pidana," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Ali mengatakan, pihaknya sudah mendalami laporan tersebut. Bahkan, KPK juga telah melakukan klarifikasi terhadap LPSK.

Meski demikian, Ali mengungkapkan, hasil pendalaman itu tidak membuktikan adanya dugaan tindak pidana korupsi. "Sehingga dengan data yang minim itu, kami simpulkan sejauh ini kemudian belum terpenuhi unsur-unsur itu," jelas dia.

"Ya sudah, selesai. Karena kan dari LPSK-nya sebagai orang yang menyampaikan ternyata juga tidak bisa membuktikan bahwa itu ada dugaan penerimaan (suap)," tambahnya menjelaskan.

Sebelumnya, Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK) melaporkan dugaan suap tersebut ke Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/8/2022). Dugaan suap itu berkaitan dalam penanganan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Koordinator TAMPAK Roberth Keytimu mengatakan, percobaan penyuapan itu dilakukan terhadap dua pegawai LPSK yang pada saat itu melakukan pertemuan dengan Ferdy Sambo dalam kaitan dengan permohonan perlindungan yang dilakukan oleh Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dan Bharada Eliezer atau Bharada E, ajudan Ferdy Sambo sekaligus tersangka pembunuhan Brigadir J. Saat itu, Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement