REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar. Hal itu ditandai dengan pengumuman dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang juga dihadiri Ridwan Kamil di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023). "Pertemuan sore hari ini menjadi istimewa karena secara resmi Pak Ridwan Kamil masuk ke Partai Golkar," ujar Airlangga saat konferensi pers.
Pengamat politik Poldata, Fajar Arif Budiman, menilai hal itu tidak terlepas dari kemampuan politik Airlangga dalam melakukan persuasi dan pendekatan. "Komunikasi politik antara Ketum Airlangga dan Ridwan Kamil sudah terjalin secara baik setidaknya sejak medio Pilgub Jabar 2018 yang lalu," jelas Fajar saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/1/2023).
"Meski banyak pastinya yang mendekati Kang Emil namun menurut saya kepemimpinan dan kapasitas Airlangga memiliki relevansi dengan profil Kang Emil, sesama teknokrat, dan Airlangga memiliki persuasi yang jitu sehingga Kang Emil akhirnya 'luluh' memutuskan bergabung dengan Partai Golkar," kata Fajar menambahkan.
Fajar menyampaikan, situasi dan atmosfer Partai Golkar sebagai partai terbuka dan profesional juga dinilai cocok dengan sosok Ridwan Kamil. Sementara di mata Airlangga, Fajar menilai, aspek popularitas, kepemimpinan, dan kompetensi Ridwan Kamil menjadi daya tarik yang dibutuhkan Partai Golkar ke depan.
"Dengan bergabungnya Ridwan Kamil, Golkar harapannya mendapatkan political benefit yang signifikan, khususnya di Jawa Barat. Bergabungnya Kang Emil makin menguatkan identifikasi Partai Golkar sebagai partai politik yang modern, terbuka dan berkinerja. Bagi Kang Emil, benefit yang diperoleh adalah ia saat ini memiliki rumah politik yang kuat dalam menopang kiprah politiknya ke depan," kata Fajar.
Disinggung mengenai peta pencapresan, Fajar menilai, Golkar akan tetap mengedepankan Ketua Umum Airlangga sebagai calon presiden (capres) meski Ridwan Kamil sudah bergabung. Fajar berpandangan Ridwan Kamil lebih cocok maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Saya kira kompetensi Ridwan Kamil sebagai ahli urban development bisa menjadi kandidat (calon) gubernur DKI Jakarta dan akan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Jakarta," jelasnya.