Kamis 19 Jan 2023 07:50 WIB

Microsoft Pecat 10.000 Karyawan

Microsoft memangkas 10.000 karyawan, atau hampir 5 persen dari total tenaga kerjanya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Microsoft
Microsoft

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Microsoft memangkas 10.000 karyawan, atau hampir 5 persen dari total tenaga kerjanya. Microsoft pada Rabu (18/1/2023) mengatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) ini diambil karena kondisi ekonomi makro dan perubahan prioritas pelanggan.

Perusahaan mengatakan, mereka akan membuat perubahan pada portofolio perangkat kerasnya dan mengkonsolidasikan lokasi kantor sewaannya. Tenaga kerja Microsoft bertambah sekitar 36 persen dalam dua tahun fiskal setelah munculnya pandemi Covid-19, atau tumbuh dari 163.000 pekerja pada akhir Juni 2020, menjadi 221.000 pada Juni 2022.

"PHK mewakili kurang dari 5 persen dari total basis karyawan kami. Sementara kami menghilangkan peran di beberapa area, dan kami akan terus merekrut di area strategis utama,” kata CEO Microsoft  Satya Nadella dalam email kepada karyawan.

Nadella menekankan pentingnya membangun "platform komputer baru" menggunakan kemajuan kecerdasan buatan. “Kami juga melihat organisasi di setiap industri dan geografi berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya,” ujar Nadella.