REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Sebanyak 211 perempuan Arab Saudi lulus dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan Kerajaan. Di Ditjen tersebut, ratusan perempuan Arab Saudi mengikuti beberapa tahap pelatihan individu dasar di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Kapasitas Perempuan.
Lulusan menerima keterampilan lapangan dan mempelajari ilmu keamanan, yang membuat mereka memenuhi syarat untuk bertugas secara efisien di bidang keamanan dan pekerjaan lapangan.
Kini mereka telah menyelesaikan pelatihan akhir di pusat itu, seperti dilansir Saudi Gazette, Kamis (19/1/2023).
Selama masa pelatihan, rekrutan perempuan melakukan pertunjukan militer yang mencakup hipotesis dan keterampilan militer yang telah didapat.
Setelah lulus, seluruh rekrutan tersebut mengikuti prosesi acara kelulusan yang disaksikan Dirjen Pemasyarakatan Arab Saudi, Mayjen Bin Bandar Al Dawish.
Di bawah naungan Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz Bin Saud Bin Naif, acara tersebut juga dihadiri perwakilan dari sektor pemerintahan dan keluarga lulusan.
Pekan lalu, Arab Saudi telah mengangkat sebanyak 255 perempuan Arab Saudi sebagai kadet pasukan keamanan khusus Kerajaan.
Mereka bergabung dalam Pasukan Khusus Keamanan Diplomatik dan Pasukan Pengamanan Haji dan Umroh.
Para perempuan yang baru saja diangkat itu adalah angkatan keempat rekrutan perempuan yang lulus dari Lembaga Pelatihan Wanita Angkatan Bersenjata dengan spesialisasi keamanan diplomatik dan keamanan haji dan umrah.
Mereka akan segera bergabung dengan Pasukan Khusus Keamanan Diplomatik dan Pasukan Pengamanan Haji dan Umroh.
Lulusan perempuan menerima pelatihan dalam aplikasi dan teknologi informasi, serta pelajaran teoretis dan praktis tentang keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas keamanan.
Arab Saudi mulai merekrut wanita untuk bergabung dengan berbagai cabang Angkatan Bersenjata pada 2019. Wanita Saudi diizinkan mendaftar untuk bergabung dengan Angkatan Darat Arab Saudi, dan Pertahanan Udara Kerajaan Arab Saudi.
Perempuan Arab Saudi juga diizinkan untuk mendaftar agar bisa bergabung dalam Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi, Angkatan Rudal Strategis Kerajaan Arab Saudi, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata, selain diplomatik, dan aparat keamanan khusus haji dan umroh.