Kamis 19 Jan 2023 10:25 WIB

Bio Farma Komitmen Jaga Ketahanan Kesehatan Nasional

Bio Farma terus tingkatkan kapasitas produksi untuk ketahanan farmasi nasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Bio Farma terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan kesehatan Nasional. (ilustrasi).
Bio Farma terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan kesehatan Nasional. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bio Farma terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan kesehatan Nasional. Hal itu disampaikan Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir di Proxsis Expo and Conference 2023 di Thamrin Nine Ballroom, Rabu (18/1/2023).

Menurut Honesti, pandemi Covid-19 mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Bahkan saat pandemi sudah hampir berakhir, sektor ekonomi masyarakat masih belum benar-benar keluar dari zona tersebut.

Baca Juga

Untuk dapat dapat mempercepat pemulihan terhadap pandemi, kata Honesti, kuncinya ada di kolaborasi. Bukti nyata bentuk kolaborasi pada saat pandemi adalah tersalurkannya lebih dari 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau se-Indonesia.

"Mungkin bapak ibu tidak percaya ya, PT Bio Farma mampu mendistribusikan lebih dari 400 juta dosis vaksin ke 17 ribu pulau di Indonesia dengan Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) hingga ke masyarakat yang dilakukan penuntikkan dan datanya bisa kita lihat di PeduliLindungi," ujar Honesti.

Hal itu, kata dia, buah dari kolaborasi mulai dari pemangku kepentingan di Indonesia sampai ke masyarakat lapisan terujung. Sebagai perusahaan life science, Bio Farma terus meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional guna meningkatkan ketahanan farmasi nasional. 

"Kenapa kita menjadi holding karena industri kesehatan sangatlah fragmented dan semua tergantung pada impor," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya fokus untuk ketahanan nasional di bidang kesehatan. "Selain itu kita juga mulai untuk melakukan ekspor untuk sejumlah produk," katanya.

Honesti mengatakan, semua tetap harus waspada. Sebab virus atau bibit penyakit terus bermutasi. Olehnya pengembangan teknologi dan inovasi harus terus dilakukan. "Jika kita ingin bertumbuh, ingin membantu Indonesia tetap tumbuh, kita harus terus berinovasi," katanya.

Untuk diketahui, Bio Farma adalah holding BUMN farmasi terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan dengan layanan end-to-end, mulai dari penelitian dan pengembangan farmasi, manufaktur, dan distribusi, hingga operasi apotek ritel, klinik, dan laboratorium klinis. Untuk mendukung kegiatan usahanya, Bio Farma memiliki kantor pusat dan pabrik seluas 91.058 meter persegi di Bandung. 

Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta. Dengan kapasitas produksi lebih dari 3,2 miliar dosis vaksin per tahun, perusahaan telah mengekspor produknya ke lebih dari 150 negara. Bio Farma merupakan perusahaan induk dari tiga emiten farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement