Kamis 19 Jan 2023 10:53 WIB

Pupuk Indonesia Siapkan 355.313 Ton Pupuk Subsidi untuk Aceh Hingga Jawa Tengah

Stok pupuk subsidi cukup untuk kebutuhan petani mulai dari Aceh hingga Jawa Tengah.

Red: Nora Azizah
Jumlah stok pupuk subsidi per tanggal 17 Januari 2023 ini terdiri dari 193.032 ton pupuk jenis urea dan 162.281 ton pupuk jenis NPK.
Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia
Jumlah stok pupuk subsidi per tanggal 17 Januari 2023 ini terdiri dari 193.032 ton pupuk jenis urea dan 162.281 ton pupuk jenis NPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di penjualan wilayah bagian Indonesia Barat sebesar 355.313 ton atau setara 143 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah. Jumlah stok pupuk subsidi per tanggal 17 Januari 2023 ini terdiri dari 193.032 ton pupuk jenis urea dan 162.281 ton pupuk jenis NPK. 

SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia Agus Susanto mengatakan, stok pupuk subsidi tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa pekan ke depan. Stok pupuk cukup, khususnya bagi petani yang berada di 15 provinsi, mulai dari Aceh hingga Jawa Tengah. 

Baca Juga

“Total stok pupuk bersubsidi di penjualan wilayah Indonesia bagian barat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa minggu ke depan. Stok pupuk urea yang mencapai 193.032 ton ini setara dengan 130 persen terhadap ketentuan stok minimum (148.605 ton) yang diatur oleh pemerintah, sementara stok pupuk NPK yang sebesar 162.281 ton ini setara 163 persen dari ketentuan stok (99.457 ton),” kata Agus, dalam keterangannya, dikutip Kamis (19/1/2023).

Agus menjelaskan, pendistribusian stok pupuk bersubsidi ini akan dibagi sesuai alokasi di masing-masing penjualan, seperti penjualan wilayah 1, yaitu Aceh sebesar 9.512 ton yang terdiri dari 4.082 ton urea dan 5.431 ton NPK. Kemudian, penjualan di Sumatera Utara sebesar 31.125 ton yang terdiri dari 20.251 ton urea dan 10.874 ton NPK, Sumatera Barat sebesar 18.218 ton yang terdiri dari 8.361 ton urea dan 9.364 ton NPK, Riau sebesar 15.374 ton yang terdiri dari 6.010 ton urea dan 9.364 ton NPK, dan Kepulauan Riau sebesar 23 ton NPK.