Kamis 19 Jan 2023 10:54 WIB

Kripto Coinbase Hentikan Operasional di Jepang 

Coinbase juga mengumumkan rencana untuk memberhentikan 20 persen pekerja.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Ikon ponsel untuk aplikasi Coinbase ditampilkan di foto ini, di New York, Selasa, 13 April 2021. Coinbase memangkas sekitar 950 pekerjaan, atau 20 persen dari tenaga kerjanya, dalam putaran kedua PHK.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Ikon ponsel untuk aplikasi Coinbase ditampilkan di foto ini, di New York, Selasa, 13 April 2021. Coinbase memangkas sekitar 950 pekerjaan, atau 20 persen dari tenaga kerjanya, dalam putaran kedua PHK.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kripto Coinbase Global Inc menghentikan operasinya di Jepang karena kondisi pasar yang bergejolak. Langkah itu disampaikan pada Rabu (19/1/2023), beberapa hari setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja di tengah berkurangnya permintaan untuk aset digital.

Dilansir Reuters, Kamis (19/1/2023), langkah itu dilakukan hanya beberapa pekan setelah saingannya, Kraken yang juga bakal menghentikan bisnisnya di negara itu. "Jepang tidak mungkin menjadi kontributor material untuk pendapatan Coinbase," kata analis Oppenheimer Owen Lau. 

Baca Juga

Ia menambahkan, perusahaan telah memeriksa pasar selama beberapa waktu tetapi baru mendapatkan lisensi dari regulator Jepang satu setengah tahun yang lalu.

Pasar kripto sedang mengalami masa-masa yang bergejolak karena jatuhnya nilai aset digital di tengah kenaikan suku bunga dan jatuhnya beberapa pemain terbesarnya. Termasuk FTX, pasar kripto telah menggoyahkan kepercayaan investor terhadap apa yang dilihat sebagai hal besar berikutnya di dunia keuangan.