Kamis 19 Jan 2023 11:45 WIB

Bahlil Siap Kawal Investasi Siemens Dukung Transisi Energi

Bahlil juga menawarkan peluang investasi industri alat panel surya kepada Siemens.

Red: Fuji Pratiwi
Pekerja memasang plang World Economic Forum (WEF) di Kota Davos, Swiss (ilustrasi). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia, khususnya di bidang transisi energi.
Foto: AP/Keystone, Jean-Christophe Bott
Pekerja memasang plang World Economic Forum (WEF) di Kota Davos, Swiss (ilustrasi). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia, khususnya di bidang transisi energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia siap mengawal masuknya investasi Siemens Energy di Indonesia, khususnya di bidang transisi energi.

Dalam pertemuannya dengan President and CEO Siemens Energy Dr Ing- Christian Bruch di sela World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023), Bahlil menegaskan komitmen Indonesia saat ini dalam melakukan transisi energi menuju energi hijau, seiring dengan peningkatan kebutuhan energi hijau di tingkat global.

Baca Juga

"Saya memberikan apresiasi terbesar kepada Siemens Energy atas segala kerja sama kita selama ini terutama terkait transisi energi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti angin, matahari, dan air, serta luas area yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Siemens Energy Global Gmbh Co.KG telah melakukan penandatanganan MoU dengan PT Multi Fabrindo Gemilang (Multifab) untuk kerja sama investasi di bidang transisi energi, yang dilakukan di sela kegiatan G-20 di Bali pada 10 November 2022 lalu. Nilai investasi Siemens Energy diperkirakan mencapai 70-100 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1 triliun - Rp2 triliun.