Kamis 19 Jan 2023 12:30 WIB

Awal 2023, BPBD Sukabumi Perkuat Mitigasi Bencana Bareng Aparat Wilayah

Sepanjang 2022, tercatat sebanyak 225 kejadian bencana di Kota Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Salah satu titik bencana longsor di Jalan Sudirman Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi yang akan segera diperbaiki Pemkot Sukabumi, Rabu (7/12/2022).
Foto: riga nurul iman
Salah satu titik bencana longsor di Jalan Sudirman Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi yang akan segera diperbaiki Pemkot Sukabumi, Rabu (7/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi memperkuat upaya mitigasi bencana bersama aparat 33 kelurahan. Langkah tersebut dilakukan untuk mendorong kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Salah satunya dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) penguatan data dan mitigasi bencana yang melibatkan aparat wilayah di 33 kelurahan pada Rabu (18/1/2023) lalu. "Dalam rakor ini dilakukan pemetaan titik-titik rawan bencana, untuk mitigasi dan pencegahan bencana," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Selain itu, mendorong aparat di wilayah proaktif dan tanggap bencana. Bahkan, sebelumnya Tim Tangguh, Tangkas dan Tanggap Bencana jemput bola ke lapangan melakukan pengecekan ke titik-titik lokasi yang biasa terjadi bencana.

Biasanya, kata Novian, bencana yang terjadi seperti banjir genangan dan tanah longsor. Misalnya di Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lemburaitu sering terjadi banjir akibat saluran air yang harus di normalisasi.

Novian mengimbau, kepada aparat di wilayah agar berkoordinasi dengan para RT, RW dan tokoh masyarakat, melakukan kegiatan pencegahan bencana. Di antaranya melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar dan saluran air.

"Insya Allah kalau masyarakat peduli lingkungan, tidak buang sampah sembarangan termasuk tidak membuang ke sungai, tidak akan terjadi banjir genangan," ungkap Novian. 

Dia menambahkan, rakor pemetaan dan mitigasi bencana juga dilakukan dengan tujuan memberikan membangyn pemahaman yang sama kepada aparat wilayah.

Menurut Novian, seiring adanya rotasi dan promosi jabatan untuk aparat di wilayah, sebagian aparat belum mengetahui tentang Kelurahan tanggap bencana. Intinya momen ini memberikan informasi terkait ketika ada tanggap bencana di wilayah yang sifatnya koordinasi dengan BPBD.

Di sisi lain, di sepanjang satu tahun lalu yakni Januari hingga Desember 2022 tercatat sebanyak 225 kejadian bencana di Kota Sukabumi. Di mana mayoritas bencana di wilayah tersebut adalah tanah longsor.

Data dari BPBD Kota Sukabumi menyebutkan, total bencana sepanjang 2022 dari Januari hingga Desember sebanyak 225 kejadian. "Hasil dari pendataan menyebutkan total bencana di sepanjang 2022 sebanyak 225 kejadian dan terbanyak longsor," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami.

Rincian bencana tersebut adalah angin topan atau beliung sebanyak 4 kejadian, banjir 40 kejadian, cuaca ekstrem 60 kejadian, gempa bumi 5 kejadian, kebakaran permukiman 34 kejadian, tanah longsor 80 kejadian, dan kebakaran transportasi 2 kejadian. Sementara itu kejadian bencana terbanyak terjadi pada Februari 35 kejadian, Desember 34 kejadian, Oktober 30 kejadian, September 27, dan November 25 kejadian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement