REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, resmi berstatus sebagai kader dari Partai Golkar. Bergabungnya Ridwan Kamil ke partai berlambang pohon beringin itu secara resmi diumumkan di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta pada Rabu (18/1) sore.
Didampingi petinggi-petinggi Partai Golkar, pria yang akrab disapa Kang Emil itu resmi mengenakan jas kuning dengan logo Golkar. Selain itu, Ridwan Kamil turut memamerkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar yang dimilik kepada publik.
Dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Emil mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Umum Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar. Pengumuman ini telah mengonfirmasi rumor yang selama ini beredar usai Emil gabung ke Kosgoro 1957.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily mengaku bersyukur, Emil sudah resmi merapat ke Partai Golkar. Sebagai kader, ia menekankan, Ridwan Kamil tentu memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan.
"Baik untuk dicalonkan maupun mencalonkan diri," kata Ace, Kamis (19/1).
Terlebih, ia menekankan, dengan potensi yang dimiliki selama ini dalam dunia perpolitikan di Tanah Air, Ridwan Kamil memiliki peluang yang besar. Termasuk, untuk dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat kembali pada Pilgub Jabar nanti.
Syaratnya, Ace menerangkan, pertama secara internal Partai Golkar menganggap elektabilitas Ridwan Kamil cukup tinggi. Ia menegaskan, jika pada 2024 nanti elektabilitas Emil tinggi, Partai Golkar tentu tidak akan ragu mencalonkan.
Pertama, tentu dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat untuk periode kedua. Selain itu, Ace mengaku tidak menutup kemungkinan, sosok seperti Ridwan Kamil berpeluang pula untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta ke depannya.
"Tapi, tentu kewenangan itu tidak ada di saya, " ujarnya.