Kamis 19 Jan 2023 20:23 WIB

Satu Kasus ASF Ditemukan, Kupang Tetapkan Status Siaga Satu

Kabupaten Kupang, NTT, antisipasi meluasnya penularan virus ASF.

Red: Nora Azizah
Seorang pekerja mengenakan masker di sebuah peternakan babi.
Foto: EPA/Zhong Min
Seorang pekerja mengenakan masker di sebuah peternakan babi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan status siaga satu dalam mengantisipasi meluasnya penularan penyakit virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. Status tersebut ditetapkan setelah ditemukan adanya satu kasus ASF di daerah itu.

"Pada tahun 2019 lalu Kabupaten Kupang juga pernah dilanda wabah ASF yang menyebabkan puluhan ribu ternak babi mati, sehingga mengantisipasi meluasnya penularan penyakit ASF maka sudah ditetapkan status siaga satu di Kabupaten Kupang," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kesmavet Pengolahan dan Pemasaran drh Yosep A Paulusdi Kupang, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, hal itu terkait temuan adanya penyakit virus ASF atau demam Babi Afrika pada salah satu sample babi di Kabupaten Kupang. Menurut dia, sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dari UPTD Vetiriner Kupang diketahui terdapat satu ekor babi dari Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur yang dinyatakan positif terserang virus ASF.

Dia menjelaskan, Dinas Peternakan Kabupaten Kupang mulai gencar melakukan antisipasi terjadinya penularan penyakitan ASF pada babi dengan melakukan imbauan dan sosialisasi kepada para peternak babi tentang bagaimana menjaga kebersihan kandang Babi agar tidak mudah terpapar virus ASF.