Jumat 20 Jan 2023 05:25 WIB

Demo Tuntut Penurunan UKT, Mahasiswa UNY Mengaku Diintimidasi Dosen: Diancam Dibinasakan

Rektor UNY Sumaryanto juga tak kunjung menemui mahasiswa hingga aksi selesai.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Aksi unjuk rasa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di depan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Kamis (19/1/2023). Pada aksi ini mereka menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT) di UNY. Aksi solidaritas mahasiswa ini digelar buntut dari meninggalnya mahasiswa UNY, Nur Riska yang berjuang meminta keringanan UKT hingga akhir hayat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Aksi unjuk rasa dari Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) di depan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Kamis (19/1/2023). Pada aksi ini mereka menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT) di UNY. Aksi solidaritas mahasiswa ini digelar buntut dari meninggalnya mahasiswa UNY, Nur Riska yang berjuang meminta keringanan UKT hingga akhir hayat.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinisial A mengaku mendapatkan intimidasi dari seorang dosen saat hendak ikut dalam aksi menuntut penurunan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Gedung Rektorat UNY, Kamis (19/1/2023). Saat di parkiran Plaza UNY, Mahasiswa tersebut mengaku tasnya sempat ditarik oleh dosen tersebut dan diajak berdebat terkait aksi yang akan ia ikuti bersama sejumlah mahasiswa lainnya.

"Pas kita mau berangkat saya dipanggil diceramahin gitu disuruh menunjukkan kajiannya seperti apa. Di situ saya didebatin dibilangin kalau saya tidak mendengarkan apa yang sudah dibilangin, karena sebelum kejadian tadi sempat ada pemanggilan juga," kata A kepada wartawan, Kamis. 

Baca Juga

Tidak hanya itu, dirinya mengaku juga mendapat ancaman dibinasakan. Ia menduga tindakan yang dilakukan dosen tersebut merupakan upaya represi agar mahasiswa batal menggelar aksi tersebut. 

"Tadi sempat dikatakan juga 'Kamu saya bilangin bagus-bagus atau nanti Anda mau dibinasakan'," ungkapnya.

A mengatakan bahwa para mahasiswa hanya ingin berdiskusi dengan rektor terkait isu UKT. Namun, mahasiswa tersebut sempat ditantang untuk menunjukan hasil kajiannya.

"Saya sempat ditantang kalau teman-teman bisa menunjukkan bukti kajiannya, bisa membuka. Kita mau mendiskusikannya, nah kita di sini mau mendiskusikan itu semua," ujarnya. 

Dirinya mengaku mendapat tiga kali panggilan pesan dari dosen di FIKK UNY pada Kamis (19/1/2023). Namun ia tak membalas pesan tersebut karena dianggapnya tidak jelas.

"Dosen-dosen kayaknya pada takut, saya dapat tiga kali panggilan tadi pagi," ucap mahasiswa UNY angkatan 2020 tersebut. 

Pada Kamis kemarin, sejumlah mahasiswa UNY menggelar aksi unjuk rasa menuntut perbaikan sistem tata kelola UKT di Gedung Rektorat UNY. Rektor UNY, Sumaryanto juga tak kunjung menemui mahasiswa hingga aksi unjuk rasa selesai. 

Merespons sejumlah mahasiswanya yang mengeluhkan pembayaran UKT, Rektor UNY Sumaryanto, sebelumnya menyebut UNY berkomitmen membantu mahasiswa yang kesulitan membayar UKT.

"Intinya UNY berkomitmen untuk membantu/melayani mahasiswa," kata Sumaryanto singkat kepada Republika, Rabu (18/1/2023) malam. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement