Jumat 20 Jan 2023 00:01 WIB

Pimpin ASEAN, Indonesia Fokus Penguatan Ekonomi Kawasan

Perekonomian global diprediksikan oleh Bank Dunia hanya tumbuh sebesar 1,7 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). Kondisi perekonomian global yang diprediksikan oleh Bank Dunia hanya tumbuh sebesar 1,7 persen pada 2023 serta laju inflasi yang masih relatif tinggi sebesar 10,3 persen pada akhir 2022 telah mendorong terjadinya ketidakpastian ekonomi di berbagai negara.
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah). Kondisi perekonomian global yang diprediksikan oleh Bank Dunia hanya tumbuh sebesar 1,7 persen pada 2023 serta laju inflasi yang masih relatif tinggi sebesar 10,3 persen pada akhir 2022 telah mendorong terjadinya ketidakpastian ekonomi di berbagai negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekonomian global yang diprediksikan oleh Bank Dunia hanya tumbuh sebesar 1,7 persen pada 2023 serta laju inflasi yang masih relatif tinggi sebesar 10,3 persen pada akhir 2022 telah mendorong terjadinya ketidakpastian ekonomi di berbagai negara. Hal itu termasuk bagi berbagai negara di kawasan ASEAN.

Merespons kondisi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ASEAN terus berupaya memperkuat kerja sama dan mendorong berbagai alternatif kebijakan demi menciptakan lingkungan yang tangguh bagi pertumbuhan ekonomi. Pengembangan konektivitas juga terus dilakukan dalam konteks energi, transportasi, dan logistik guna mendukung peningkatan perdagangan dan investasi di kawasan.

Baca Juga

“ASEAN perlu memanfaatkan pencapaian yang disepakati dalam G20 untuk pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan dan tentunya berpegang pada prinsip-prinsip ASEAN,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam pertemuan dengan seluruh duta besar ASEAN dan duta besar perwakilan ASEAN di Jakarta, Kamis (19/1/2023). 

Pertemuan itu membahas prioritas dan target Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023, khususnya pada Pilar Masyarakat Ekonomi Asean. Melalui tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 akan berfokus pada penguatan ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan  serta dapat bertransformasi menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan.

Indonesia pun akan memperkuat implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang inklusif untuk kawasan yang damai, saling terhubung, inklusif, dan kompetitif. Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 juga akan mengangkat tiga isu prioritas bidang ekonomi yakni recovery and rebuilding, digital economy, dan sustainability dengan mengacu pada target capaian utama yang telah ditetapkan.

Pertama, Indonesia akan mendorong prospek pemulihan untuk membangun kembali pertumbuhan regional, konektivitas, dan daya saing, serta memperkuat ketahanan pangan dan keuangan dengan memastikan rantai pasok pangan. Kedua, Indonesia berupaya mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipatif, serta meningkatkan infrastruktur digital yang berkualitas untuk menjembatani kesenjangan digital. Ketiga, Indonesia akan menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mendorong isu blue economy dan peralihan menuju energi terbarukan dengan tetap selaras pada prinsip-prinsip aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan bagi masyarakat ASEAN.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement